BATU, iNews.id - Menerbitkan sebuah naskah ke bentuk buku hampir jadi tradisi tiap penulis. Baik penulis pemula atau senior, tentu tidak asing lagi dengan ambisi menerbitkan buku.
Walau telah banyak penerbit buku yang banyak muncul, tetapi tidak berarti dapat gampang menerbitkan demikian saja. Karena, tiap jasa penerbitan buku memiliki ketentuan dan peraturan masing-masing yang diperuntukkan ke penulisnya.
Agar kamu dapat semakin percaya, berikut lima tips yang dapat kamu aplikasikan saat sebelum menerbitkan sebuah dokumen ke bentuk buku. Tidak boleh cuma ikuti ambisi tanpa menyiapkan strategi, ya!
1. Tentukan jenis penerbit yang bisa menjadi pilihan
Saat sebelum tentukan penerbitan yang kamu menjadikan tujuan, coba oastikan ingin memakai jasa penerbitan seperti apa. Kamu harus tahu beberapa jenis penerbitan lebih dulu, dimulai dari penerbitan indie, mayor, dan mandiri. Semua bergantung kamu dan tentu saja memliki peraturan masing-masing.
Jika keuntungan, sudah pasti berbeda. Asal kamu dapat pahami secara baik, karena itu terbit dimanapun tidak jadi masalah. Tetapi, tetap harus menyelidiknya satu-satu. Ini dapat menambahkan wacana dan pengalaman baru yang awalnya tidak pernah kamu dalami saat menulis.
2. Sesuaikan tipe dokumen dan rencana jumlah cetakan
Masing-masing dokumen memiliki tipe dan jenisnya masing-masing. Kamu harus pahami jenis apa yang ada pada dokumen. Mulai fiksi sampai nonfiksi, semua memiliki rumah penerbitan yang berbeda. Tidak boleh cuma bernafsu keluar, tetapi ajukan dokumen ke penerbit yang tidak terima jenis tepat.
Karena ini akan membuat naskahmu tidak diterima dan susah untuk keluar. Tidak boleh cepat-cepat dan nikmati saja tiap prosesnya. Hal ini penting kamu pikirkan agar tidak menyebabkan kekesalan. Selainnya tipe penerbitan, kamu harus juga mempunyai gagasan akan bikin berapakah eksemplar!
3. Lakukan pengecekan selanjutnya lewat sosial media
Jika kamu sudah tahu tipe dan sesuaikan jenis dengan penerbitan sasaran. Pasti kamu telah memiliki beberapa pilihan atau pemikiran jasa penerbitan buku profesional.
Seterusnya, kamu dapat memperhatikan tiap penerbit lewat sosial medianya, mulai dari referensi penulis sampai pembaca. Kamu bisa juga menanyakan langsung berkaitan kualitas layanan ke beberapa penulis yang pernah menerbitkan bukunya di penerbit itu.
Tetapi, pastikanlah kamu mengontak dengan benar dan baik. Sebagai penulis, pasti kamu harus memiliki etika yang baik pada berbicara dengan sama-sama penulis.
4. Penting untuk mempersiapkan modal awal jika dibutuhkan
Saat menerbitkan buku, sudah pasti akan dibuatkan. Ada banyak jasa penerbit buku profesional yang mewajibkan untuk bikin beberapa buku pada awal. Beberapa penerbitan mewajibkan untuk penulis bayar beberapa ongkos pracetak. Pokoknya kamu harus membahas dan cari tahu sebanyaknya lebih dulu.
Walau ada pula penawaran keluar gratis di penerbit indie, dan penerbit mayor dengan kewajiban kualitas dokumen yang disaring ketat lebih cepat. Pada intinya, ingin keluar di lajur mana saja tetap kamu harus mempersiapkan modal untuk mengantisipasi. Karena saat kamu mempunyai modal awalnya itu dapat lebih tenang.
5. Pelajari sistem royalti yang akan dikasih ke penulis
Nah, tips paling akhir ialah berkaitan pembagian hasil. Walau tidak seluruhnya penulis akan mempersoalkan ini, tetap kamu harus pelajarinya. Janganlah sampai terjadi miss komunikasi dengan penerbit. Karena, tiap penerbit akan memberi royalti dengan besaran yang berbeda.
Sebaiknya kamu membahas terlebih dulu dan siap tanda-tangani kesepakatan yang diberi pihak penerbit. Kalaulah memanglah tidak ada kesepakatan, prioritaskan untuk menanyakan selanjutnya saat sebelum memberikan keyakinan dokumen kamu untuk diedarkan. Tidak bagus jika kelak memiliki masalah di pada akhirnya.
Walau menerbitkan buku telah lebih gampang. Tetapi, tetap kamu jangan asal-asalan dalam menerbitkan. Pastikan kualitas tulisanmu betul-betul pantas untuk keluar dan datang berbentuk buku.
Janganlah sampai sedih apa lagi sembarangan dalam memilih penerbitan . Maka, naskahmu akan keluar di mana?
Editor : Bayu Pratama