Selecta Kota Batu Diterpa Lesunya Ekonomi, Tapi Tak Kehilangan Daya Tarik

KOTA BATU, Batu.iNews.id – Libur Kenaikan Isa Al-Masih, Kamis (29/5/2025), membawa berkah bagi Taman Rekreasi Selecta. Sebanyak 2.500 pengunjung tercatat memadati tempat wisata legendaris di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu itu.
Kondisi ini jadi angin segar di tengah lesunya daya beli masyarakat. “Kamis kemarin mencapai 2.500 pengunjung. Kalau hari ini mungkin sekitar 1.000-an,” ujar Pramono, Direktur Taman Rekreasi Selecta, dikutip dari ketik,id, Jumat (30/5/2025).
Ia menyebut, Jumat memang biasanya cenderung sepi. Masyarakat memilih beraktivitas di rumah atau menjalankan salat Jumat. Meski begitu, kunjungan tetap stabil di angka seribuan.
“Hari Jumat memang selalu seperti hari biasa. Ya ada sekitar 1.000 pengunjung. Kita tetap bersyukur,” imbuhnya.
Pramono mengakui bahwa efisiensi anggaran pemerintah cukup berdampak pada sektor pariwisata. Selecta pun terkena imbasnya. Jumlah kunjungan hingga pertengahan 2025 tercatat turun 30 persen dibanding tahun lalu.
“Kita gencarkan promosi dengan kerja sama travel agent. Kami tawarkan program-program menarik supaya wisatawan tetap datang ke Selecta,” jelasnya.
Selecta bukan destinasi sembarangan. Tempat wisata yang berdiri sejak era kolonial Belanda ini punya nilai historis tinggi. Dibangun antara 1920–1928, Selecta dulunya tempat favorit para meneer dan noni Belanda. Nama Selecta sendiri berasal dari kata Belanda Selectie, yang berarti pilihan.
Berlokasi di dataran tinggi dengan hawa sejuk Gunung Arjuno, Selecta menyuguhkan panorama khas pegunungan. Luasnya mencapai 18 hektare. Fasilitasnya pun lengkap, mulai dari kolam renang, taman bunga, hingga wahana bermain anak.
Yang tak kalah menarik, ada vila Bimasakti, atau dulunya dikenal sebagai Villa De Brandarice. Tempat ini pernah menjadi lokasi peristirahatan Presiden Soekarno. Bahkan, Bung Karno meninggalkan catatan khusus tentang pengalamannya di Selecta.
Dengan kombinasi sejarah dan alam yang memikat, Selecta tetap jadi destinasi pilihan. Meski tantangan ekonomi mendera, pesona wisata warisan Belanda ini belum juga luntur.
Editor : Ryan Haryanto