Terlempar dari Wahana Pendulum 360°, Siswa MTsN 1 Kota Malang Alami Patah Tulang

KOTA BATU, Batu.iNews.id – Korban kecelakaan wahana ekstrem Pendulum 360° di Jawa Timur Park (JTP) 1, Kota Batu, akhirnya teridentifikasi. Ia adalah RDP (13), siswa kelas 1 di MTsN 1 Kota Malang.

Remaja asal Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, itu hingga kini masih menjalani perawatan intensif akibat cedera parah yang dideritanya.

RDP mengalami sejumlah patah tulang serius setelah terlempar dari wahana yang semestinya dikendalikan dengan sistem pengaman penuh. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, RDP mengalami patah pada dua tulang betis kanan, patah tulang jari tengah, dan jari manis kanan. Kondisinya kini masih memerlukan alat bantu jalan dan gips yang membalut kaki kanannya.

Kecelakaan terjadi pada Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 09.00 WIB saat RDP mengunjungi JTP 1 bersama kakak kandung, teman kakak, dan guru les-nya.

Ia sempat menjajal hampir seluruh wahana yang tersedia, termasuk Pendulum 360° yang berujung petaka.

”Kejadiannya sangat cepat. Saya nggak nangis, nggak jerit. Pikiran saya udah ke mana-mana, kayak takut kaki saya ini diamputasi,” tutur RDP, Sabtu (19/4/2025).

Menurut penuturannya, sesaat setelah insiden, operator wahana langsung menghampiri dan mengevakuasi menggunakan tandu ke klinik milik JTP 1.

Tak lama berselang, ia langsung dirujuk ke RS Baptis dan kemudian ke RS Persada Hospital untuk tindakan medis lebih lanjut.

”Pas ditandu saya sempat bilang ke Mas yang bawa, saya ini masih kelas 1 SMP, masa harus diamputasi, Mas? Gimana masa depan saya?” kenangnya dengan suara bergetar.

RDP telah menjalani operasi pada Rabu (9/4/2025) dan menjalani rawat inap hingga Sabtu (12/4/2025). Saat ini, ia mulai beralih ke tahap rawat jalan dan masih dalam pengawasan medis.

Pihak Jatim Park 1 sendiri hingga berita ini diterbitkan belum memberikan pernyataan resmi terkait kelalaian sistem pengaman wahana. Namun, kasus ini memicu keprihatinan publik dan menjadi sorotan terkait aspek keselamatan wahana wisata ekstrem.

Editor : Ryan Haryanto