JAKARTA, Batu.iNews.id — Hubungan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok semakin erat, terutama di sektor industri. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam pertemuannya dengan Delegasi Pengusaha Guangxi yang dipimpin oleh Gubernur Guangxi, Lan Tianli, Kamis (28/11/2024) di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Guangxi menyampaikan komitmen untuk memperluas investasi di berbagai sektor strategis di Indonesia.
“Para pengusaha Guangxi berminat meningkatkan investasi di sektor-sektor seperti otomotif, tekstil, elektronik, kayu, dan logam. Perusahaan otomotif Wuling, misalnya, berencana memperbesar kapasitas produksi untuk memenuhi target ekspor,” ujar Faisol Riza.
Riza menekankan pentingnya mematuhi regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi para investor.
“Kepatuhan pada TKDN bukan hanya akan mendapatkan insentif pemerintah, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan industri lokal,” jelasnya.
Delegasi Guangxi juga menyoroti potensi insentif pajak untuk kendaraan listrik (EV) dan hybrid electric vehicle (HEV), yang saat ini tengah dievaluasi pemerintah.
Riza menyebut, pemerintah mendorong investor untuk merekrut tenaga kerja lokal sesuai dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Langkah Tiongkok untuk meningkatkan investasi di Indonesia dinilai sebagai langkah strategis di tengah dinamika global.
Ketidakpastian hubungan dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat, terutama setelah terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS, menjadi salah satu pemicu pendekatan ini.
“Kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat sektor industri nasional sekaligus membuka peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia,” kata pria asal Probolinggo itu.
Rencana investasi ini akan ditindaklanjuti melalui pertemuan lanjutan antara pengusaha kedua negara, yang diharapkan menghasilkan kesepakatan konkret untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global.
Editor : Ryan Haryanto