Fakta Menarik Tentang Ikan Channa, Predator Kecil dari Air Tawar

BATU, inews.id - Tempo hari, ikan channa jadi ramai dibicarakan banyak orang.

Banyak yang masih kurang memahami seperti apakah sebetulnya ikan channa yang dimaksud itu.

Baca Juga

4 Bahan Alami Ini Mampu Turunkan Kadar Kolesterol Kamu, Coba Saja!

Perlu anda ketahui, jika sebenarnya Channa ialah sebuah genus ikan predator dalam keluarga Channidae atau ikan gabus-gabusan yang dari habitat air tawar di Asia.

Genus itu terbagi dalam sekitaran 50 spesies terdeskripsi secara ilmiah.

Diambil dari situs KKP, ikan channa bertubuh snakeheads berwujud torpedo yang mengecil menuju ke arah ekor.

Mereka mempunyai sirip punggung tunggal berukuran panjang, sirip anal yang juga panjang, dan memiliki wujud kepala berukuran kecil dengan mulut yang besar.

Northern snakeheads ialah ikan silinder yang bisa tumbuh sampai panjang 85 cm. Sama dengan namanya, kepala ikan terlihat seperti ular, mereka mempunyai mulut besar yang dilengkapi dengan gigi yang tajam untuk menyantap mangsanya.

Ikan yang telah berada di Indonesia ini, datang dari Asia, Kamboja, Kanada, Amerika Serikat (AS), Republik Ceko, Kazakhstan, Uzbekistan, Nigeria, Slovakia, Thailand, Jepang, Hong Kong, Turkmenistan, Vietnam, Korea.

Ikan Channa ini lebih sukai menempati kolam dangkal stagnan atau rawa dengan substrat lumpur dan vegetasi, mereka dapat diketemukan di sungai berlumpur dan di kanal, waduk, danau, serta sungai

Ikan ini sebagai predator yang mempunyai toleran tinggi pada beragam kondisi lingkungan. Penyebaran yang tidak terkendali mengakibatkan peluang untuk meluaskan jangkauan penyebaran yang permanen dan bisa mengganti keseimbangan ekosistem perairan.

Spesies ini ialah tipe ikan rakus yang makan beragam organisme perairan.

Sanggup bertahan di air yang mengandung oksigen benar-benar rendah hingga sanggup memberikan keunggulan bersaing atas spesies lain seperti pike and bass yang memerlukan semakin banyak oksigen.

Northern snakeheads berasosiasi dengan beragam jenis parasit yang dapat memengaruhi spesies asli di beberapa penjuru dunia.

Editor : Dean Ismail