get app
inews
Aa Text
Read Next : Wali Kota Batu Tetapkan Makam 8 Karateka Pahlawan Cinta Kasih Sebagai Ikon Baru 

Tan Malaka Pahlawan Yang Telah Dilupakan, Seorang Komunis atau Nasionalis?

Jum'at, 05 Agustus 2022 | 10:15 WIB
header img
Ilustrasi Ibrahim Datuk Tan Malaka Pahlawan Revolusi. (sindonews.com)

BATU, iNews.id - Saat ini peran Ibrahim Datuk Tan Malaka dalam memperjuangkan kemerdekaan dan revolusi Indonesia tidak dapat disaksikan lagi. Pria kelahiran Padang Gadang, Suliki, Sumatera Barat tahun 1897, itu adalah orang yang pertama kali mencetuskan konsep Republik Indonesia melalui pemikirannya yang dia tulis di buku "Naar de Republik Indonesia" atau "Menuju Republik Indonesia" pada tahun 1925. 

Sosoknya memang tak terkenal seperti Bung Karno dan Bung Hatta. Tetapi, pemikirannya telah menjadi rujukan Bung Karno kala memperjuangkan kemerdekaan Indonesia

Setelah 14 tahun meninggal dunia Tan Malaka baru ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional oleh Bung Karno pada 23 Maret 1963. Pengangkatan Tan Malaka menjadi seorang Pahlawan Nasional dilakukan berdasarkan keputusan Presiden No 53 tahun 1963. 

Sayangnya, ketika orde baru mulai berkuasa nama mantan Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) itu dihilangkan dari sejarah. Tidak ada buku-buku pelajaran di sekolah yang mengetahui atau mengenalkan sosoknya kepada generasi muda penerus bangsa. 

Sebutan komunis yang diberikan kepada Tan Malaka mengakibatkan sang revolusioner tak mendapatkan tempat di zaman orde baru. Kebanyakan masyarakat Indonesia pun tak mengenal siapa itu tan Malaka. Setelah Soeharto lengser dan zaman berganti menjadi reformasi, barulah sosok Tan Malaka kembali muncul dan mulai dikenal banyak orang. Tulisan dan buku-buku buah pemikiran Tan Malaka kembali dimunculkan. 

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai bahwa sossok Tan Malaka seharusnya dilihat secara utuh, jangan sepotong-potong. Sebab, Tan Malaka menurutnya adalah manusia yang multi dimensi. 

"Dia ini manusia multi dimensi," kata Fadli Zon yang dikenal konsen dalam sejarah usai diskusi publik, "pemikaran dan perjuangan Tan Malaka" di Gedung Nusantara DPR Jakarta, Senin (27/3).

Menurut Fadli Zon, banyak pemikiran dari Tan Malaka justru ditentang dan dimusuhi oleh para elite PKI. Bahkan, sejak tahun 1927 Tan Malaka disebut pengkhianat karena telah mendirikan PARI (Partai Republik Indonesia). Karena itu, menurut Fadli Zon, sosok Tan Malaka sesungguhnya merupakan seorang nasionalis dan muslim. 

"Di tahun 1927 Tan Malaka telah mendirikan Partai Republik Indonesia. Namun, Tan Malaka oleh PKI dianggap sebagai seorang pengkhianat di dalam retorika dan narasi para tokoh menyebutnya komunis yang dianggap sangat berbahaya bagi komunisme. Jadi menurut saya dia adalah seorang nasionalis. Kalau dalam Marxisme arti dari pemikiran bisa saja setiap orang di waktu itu mempelajari Marxisme sebagai pisau analisa dan sebagainya tapi bukan berarti dia menjadi seorang komunis", katanya. 

Ketidaksukaan elite-elite PKI kepada Tan Malaka terus berlanjut bahkan sampai PKI yang dipimpin oleh DN Aidit. Hal ini dapat dilihat dari pidato-pidato DN Aidit saat itu yang menyatakan musuh utama PKI salah satunya adalah partai Murba (partai yang didirikan oleh Tan Malaka) dan Malakais (isme Tan Malaka).

"jadi kalau dilihat dari retorika tokoh-tokoh PKI saat bangkit yang menjadi salah satu musuh utama adalah Tan Malaka yang dianggap teroris", katanya.

Ketidaksukaan kaum elite PKI kepada Tan Malaka terus berlanjut bahkan PKI saat itu dipimpin oleh DN Aidit. Hal inilah bisa dilihat dari pidato-pidato DN Aidit, yang kala itu menyatakan musuh utama adalag PKI salah satunya Murba (partai yang didiririkan Tan Malaka) dan Malakais (Isme Tan Malaka).

Editor : Supriyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut