BATU, iNews.id - Perusahaan Meta selaku pemegang lisensi dari aplikasi Whatsapp, dikabarkan tengah menuntut tiga perusahaan China yang mengembangkan aplikasi WhatsApp MOD atau WhatsApp modifikasi tidak resmi. Beberapa aplikasi itu rupanya dipakai untuk meretas lebih dari satu juta akun WhatsApp dari penggunanya semenjak bulan Mei 2022 lalu.
Sejumlah aplikasi WhatsApp MOD yang dimaksud diantaranya adalah HeyMods, Highlight Mobi, dan HeyWhatsApp. Ketiganya sebagai aplikasi mod yang tawarkan sejumlah fitur yang tidak ada di aplikasi WhatsApp resminya.
Dalam tuntutannya, Meta menjelaskan aplikasi berbahaya tersebut ada situs perusahaan pengembangnya dan toko aplikasi seperti Google Play Store, APK Pure, APKSFree, iDescarger, dan Malavida.
Sesudah pengguna download WhatsApp MOD dan menginstallnya, beberapa aplikasi ini (termasuk AppUpdater for WhatsPlus 2021 GB Yo FM HeyMods) yang telah didownload lebih dari satu juta kali dan memakai malware untuk menyedot info sensitif dari pemilik smartphone.
Sejumlah informasi sensitif yang dimaksud ini terhitung autentikasi akun, untuk selanjutnya membajak akun WhatsApp pemakai untuk mengirimkan pesan spamming.
"Sesudah korban memasang Aplikasi Berbahaya, mereka selanjutnya diminta untuk masukkan kredensial pemakai WhatsApp-nya dan mengotentikasi akses WhatsApp mereka di Aplikasi Berbahaya," kata Meta dalam tuntutannya, seperti diambil dari Bleeping Computer.
ilustrasi WhatsApp. (sindonews.com)
"Terdakwa memprogram Aplikasi Berbahaya untuk mengomunikasikan kredensial pemakai ke komputer WhatsApp dan memperoleh kunci akun dan informasi autentikasi pengguna (secara kolektif, 'akses informasi')," tambahnya.
Walau tuntutan ini fokus pada aplikasi WhatsApp MOD berbahaya yang dipakai untuk mengambil informasi dan membajak akun pemakai, Meta sebetulnya menuntut perusahaan itu karena menyalahi terms of use WhatsApp dan perjanjian pengembang Meta.
Perusahaan pengembang telah menyepakati dan terikat dengan persyaratan dan ketentuan WhatsApp saat mereka membuat beberapa akun. Mereka menyepakati dan terikat dengan Meta Terms, Platform Terms, dan Developer Policies sesudah membuat halaman dan aplikasi Facebook.
Tetapi, karena mereka lakukan pelanggaran sama seperti yang diterangkan di atas, tiga perusahaan ini dianggap menyalahi perjanjiannya dengan WhatsApp dan Meta, hingga mengakibatkan kerugian untuk WhatsApp terhitung sumber daya yang dipakai untuk menyelidiki skema penipuan tersebut.
Will Cathcart, Head of WhatsApp awalnya sudah mengingatkan pemakai tidak untuk download WhatsApp MOD yang tidak resmi tersebut. Dia mengambil contoh aplikasi HeyMods dan HeyWhatsApp.
Dalam cuitannya di Twitter di bulan Juli lalu, Cathcart menjelaskan beberapa aplikasi ini janjikan fitur baru tetapi juga dipakai untuk mengambil informasi sensitif di smartphone korban. Sesudah Meta memberikan laporan penemuannya ke Google, layanan Google Play Protect diperbaharui untuk mengetahui dan mematikan aplikasi Whatsapp palsu di handphone Android.
Editor : Bayu Pratama