BATU, iNewsBatu.id - Menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), permintaan keripik buah asal Kota Batu, Jawa Timur semakin meningkat. Satu diantaranya sama seperti yang dirasa oleh salah satu pemilik usaha rumahan produksi keripik buah yaitu Khamim Tohari.
Khamim menjelaskan dari beberapa macam keripik seperti apel, nangka, pisang, mangga, nanas dan salak alami kenaikan pesanan capai 60 %. Umumnya keripik dari usahanya itu dikirimkan ke sejumlah toko oleh-olehan yang berada di kawasan Malang Raya.
"Kami pemasarannya ke Lampung, Bandung, Jakarta. Tapi yang terbesar pasarnya di Malang Raya, umumnya dari toko oleh-olehan tetapi ada yang membeli kemudian dipasarkan kembali. Karena keripik buah ini kan di Malang saat musim berlibur banyak wisatawan datang jadi oleh-oleh," kata Khamim pada awak media.
Ia menjelaskan tiap hari untuk memproduksi keripik apel saja memerlukan bahan baku buah apel sekitaran 1,5 ton. Sementara, pada bulan-bulan sebelumnya tertinggi keperluan bahan baku itu sekitaran 1 ton dalam satu hari.
"Yang paling penting apel karena bahan bakunya tiap hari berada di Malang, jika seperti yang lain, nangka itu kan musiman, bulan ini banyak, tetapi nanti bulan kedua 2023 telah turun bahan bakunya," ucapnya.
Sekarang harga keripik buahnya alami peningkatan semenjak Oktober 2022 lalu bersamaan karena ada peningkatan harga kebutuhan pokok dan BBM.
Seperti keripik apel tiap kilogramnya dihargai sejumlah Rp 95.000, keripik mangga Rp 95.000, keripik nanas Rp 100.000, keripik salak Rp 85.000 dan keripik pisang Rp 80.000, dan tertinggi adalah keripik nangka seharga Rp 120.000
"Beda naiknya Rp 5.000 dari 3 bulan lalu, karena seperti minyak goreng kan naik, BBM. Ini kita jualnya grosiran," ucapnya.
Usaha yang telah ada semenjak tahun 2012 lalu itu, sekarang dalam satu hari bisa hasilkan omset sekitaran Rp 9 juta. Keseluruhan ada 40 karyawan yang bekerja dan produksi dilaksanakan start pukul 06.00 WIB sampai 16.00 WIB.
"Ada kenaikan, Alhamdulillah karena pandemi awal itu kita sempat tutup. Terus tahun ini (2022) mulai produksi kembali bertahap, dahulu awalnya sesudah tutup itu cuma 25 karyawan, permintaan terus ada saat ini ada 40 karyawan, tetapi mereka gantian," ucapnya.
Editor : Dean Ismail