get app
inews
Aa Read Next : Warung Madura: Toserba Tradisional 24 Jam, Andalan Masyarakat Lokal

Cerita Perempuan Cantik, Pelantun Pantun Tegur Pelanggar Lalu Lintas di Malang

Kamis, 01 Agustus 2024 | 08:15 WIB
header img
Cerita Perempuan Cantik, Pelantun Pantun Tegur Pelanggar Lalu Lintas di Malang (Foto: Okezone)

MALANG, iNewsBatu.id - Perempuan cantik adalah sosok di balik penegur pelanggar lalu lintas (lalin) di jalanan protokol Malang dengan cara berpantun melalui pengeras suara yang tersambung dari sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi atau Area Traffic Control System (ATCS) milik Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang.

Salah satu petugas ATCS Ajeng Ratnasari mengakui teguran dengan berpantun itu kerap membuat para pengendara sebagian beserta terhibur. Apalagi ada beberapa kalimat-kalimat himbauan yang membuat pengendara kendaraan bermotor itu malu melakukan kesalahan.

"Kalau sekarang ini kan masyarakat di kita kalau ditegurnya dengan keras banyak yang enggak menerimanya kurang baik, menghimbau pun dengan secara humanis, dan dengan cara yang menyenangkan, tak bisa lebih diterima masyarakat," ucap Ajeng Ratnasari, ditemui di ruang kontrol ATCS Dishub Kota Malang, Senin 29 Juli 2024.

Namun, diakuinya ada beberapa pengendara yang juga masih bandel tak menghiraukan teguran, kendati wajah dan sepeda motornya tersorot kamera CCTV yang terpasang di alat pemberi isyarat berlalulintas (APILL) atau traffic light. Seperti yang terpantau pada Senin siang ada dua pengendara sepeda motor matic dengan kasus tak mengenakan helm.

Di pengendara motor pertama, mereka tak mengenakan helm baik yang dibonceng maupun yang membonceng tertangkap kamera di Jalan Ciliwung, serta kedua pengendara tak berhelm di Simpang Kelud. Tapi keduanya memilih kabur ketika ditegur secara persuasif.

"Banyak, tingkah lakunya pengendara juga macam-macam," kata perempuan cantik ini.

Ajeng mengisahkan, cerita menarik datang saat ia pernah bertugas menegur emak-emak berkendara tak menggunakan helm. Tapi tiba-tiba entah bagaimana ceritanya, ada pengemudi ojek online (ojol) yang datang hingga memberinya helm.

"Salah satu cerita yang mengenai ketika kita melanggar ibu-ibu Ibu tidak menggunakan helm, ternyata ada bapak grab yang meminjamkan helm ke mbaknya, itu salah satu konten yang kita buat diunggah di Instagram ternyata viral, dan banyak direpost," tuturnya.

Selain kisah emak-emak itu, menurutnya beberapa pengendara motor juga tersenyum ketika ditegur. Bahkan ketika ada dua pengendara yang membonceng anaknya tak mengenakan helm diingatkan, juga tersenyum.

"Mohon ibu jika setuju demi keselamatan anak anda tolong acungkan jempol ke arah kamera," ungkap Ajeng, saat memberikan himbauan melalui pengeras suara ke pemotor di Jalan Letjend S. Parman, Kota Malang.

Menurutnya, cerita-cerita unik dari pelanggar yang muncul biasanya akan diunggah di media sosial (medsos) melalui Instagram Dinas Perhubungan Kota Malang. Unggahan itu untuk mengedukasi masyarakat supaya lebih patuh peraturan berkendara, demi keselamatan dan keamanan bersama.

"Sehari bisa 50 lebih, ternyata pengendara di kota Malang ternyata masih banyak yang melanggar. Karena Dishub itu tidak ada wewenang untuk penindakan, tapi kita harus tetap berperan dalam keselamatan berlalu lintas. Jadi kita upayakan semaksimal mungkin yaitu dengan menghimbau melanggar-pelanggarnya di jalan, salah satunya dengan pantun tadi," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang (Kadishub) Widjaja Saleh Putra menuturkan, peneguran secara persuasif dilakukan melalui area command center yang terpantau dari kamera CCTV. Petugas penegurnya pun bergantian dengan waktu hanya di jam kerja hingga pukul 16.00 WIB.

"Kita di command center pemantauan setiap hari, menggunakan voice announcer sesuai kebutuhan saja. (Teguran persuasif? Kita upayakan setiap hari selalu ada. Karena pelanggar kan tidak mesti diketahui karena yang menggunakan jalan begitu banyak," ungkap Widjaja, dikonfirmasi terpisah.

Sedangkan cara unik berpantun itu dilakukan agar teguran persuasif humanis itu mengena di masyarakat. Selain itu, petugasnya dituntut untuk dekat dengan masyarakat sehingga muncul inovasi berpantun itu.

"Personel Dishub selalu inovatif mengikuti perkembangan yang ada. Kita mengingatkan walaupun orang salah sudah jelas, tapi bagaimana caranya orang juga tidak tersinggung, orang mengena dan mudah mengingat," pungkasnya.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut