KOTA BATU, Batu.iNews.id-Cabor berkuda Kota Batu tengah bersiap menyongsong Porprov Jawa Timur 2025, tetapi semangat mereka dipenuhi keraguan. Pasalnya, kualitas kuda yang dimiliki masih kalah saing dibandingkan dengan daerah lain, yang menjadi kendala besar dalam misi meraih prestasi di ajang bergengsi tersebut.
Pelatih Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kota Batu, Sutikno, mengungkapkan jika harga kuda tunggangan yang mereka miliki berkisar antara Rp 25 hingga 30 juta.
Sementara itu, di daerah lain, seperti Surabaya, Sidoarjo, dan Kota Malang, harga kuda mencapai Rp 70 hingga 80 juta.
“Kualitas kuda sangat menentukan, mulai dari kekuatan hingga kecepatan, dan ini membuat kami sulit bersaing, terutama di nomor pacuan,” ujarnya.
Kendala lainnya adalah perawatan kuda yang membutuhkan dana tidak sedikit. Untuk pakan, mereka idealnya harus mengeluarkan anggaran sekitar Rp 70 hingga 80 ribu per hari, namun saat ini hanya bisa menyediakan Rp 60 ribu.
Belum lagi, suplemen tambahan yang juga diperlukan untuk menjaga kesehatan kuda-kuda mereka. “Kami saat ini merawat dua kuda untuk nomor pacuan,” tambah Sutikno.
Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, semangat Pordasi Kota Batu untuk berlatih tetap membara. Mereka meluangkan waktu tiga hari dalam seminggu untuk menempa diri, dengan lokasi latihan terbagi antara equestrian dan panahan berkuda di Pujon, serta pacuan di Jalibar, Kota Batu.
Target ambisius pun dicanangkan: meraih tiga medali emas di Porprov Jatim 2025. Meskipun jalan di depan tampak penuh rintangan, tekad dan komitmen mereka untuk meraih prestasi tetap kuat.
Kota Batu berharap bisa membawa pulang prestasi yang membanggakan, sekaligus membuktikan bahwa kualitas dan semangat juang tak selamanya diukur dengan harga.
Editor : Ryan Haryanto