KOTA BATU, Batu.iNews.id-Kota Batu masih dihadapkan pada tantangan pendidikan, terutama dalam meningkatkan rata-rata lama sekolah (RLS) penduduknya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, RLS penduduk Kota Batu berusia 25 tahun ke atas berada di angka 9,85 tahun. Artinya, rata-rata warga Kota Batu hanya menempuh pendidikan sampai kelas IX atau setara kelas 3 SMP.
Andhyka Muttaqin, pengamat pendidikan dari Universitas Brawijaya, menilai rendahnya RLS di Kota Batu tak hanya dipengaruhi oleh fasilitas pendidikan, tetapi juga karena kurangnya dorongan dari orang tua.
Menurutnya, orang tua memiliki peran sentral dalam memastikan anak-anak mereka bisa menyelesaikan minimal 12 tahun pendidikan formal.
“Pandangan sebagian orang tua di Batu masih melihat pendidikan tinggi kurang penting karena dianggap pekerjaan bisa dicapai tanpa sekolah tinggi,” jelas Andhyka pada Rabu (30/10/2024).
Padahal, kata Andhyka, kualitas pendidikan berdampak signifikan pada peluang kerja dan pengembangan kualitas hidup.
Andhyka menegaskan, pendidikan berperan besar dalam membuka kesempatan kerja yang lebih baik. Misalnya, seorang petani lulusan perguruan tinggi pertanian memiliki kemampuan untuk mengembangkan metode produksi yang lebih modern dibandingkan dengan yang hanya lulusan SD atau SMP. Begitu pula di sektor lain seperti pariwisata, perhotelan, atau kuliner.
Dalam era persaingan global, Andhyka memandang jika pendidikan berkualitas adalah kebutuhan esensial bagi generasi muda Kota Batu. Dengan potensi sumber daya alam yang tinggi, ia berharap Kota Apel ini bisa berkembang lebih jauh jika pendidikannya juga maju.
“Generasi muda harus memiliki daya saing agar tidak hanya jadi penonton di kota mereka sendiri,” tegasnya.
Selain itu, Andhyka berharap calon pemimpin Kota Batu ke depan memberikan perhatian lebih pada program-program pendidikan yang merata dan berkualitas.
Pemerataan standar lembaga pendidikan juga dinilai penting, ditambah dengan penguatan peran orang tua dalam mendorong anak menyelesaikan pendidikan hingga SMA atau lebih tinggi.
Editor : Ryan Haryanto