KOTA BATU, Batu.iNews.id – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kota Batu, Jawa Timur, terus meluas. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Kota Batu, hingga saat ini tercatat 36 hewan ternak positif PMK, dengan rincian empat ekor mati dan dua lainnya dipotong paksa.
Kepala Distan-KP Kota Batu, Heru Yulianto, mengungkapkan, angka ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Ia menduga lonjakan kasus disebabkan masuknya hewan ternak dari luar daerah tanpa pengawasan ketat.
“Kami sedang membahas pengadaan vaksin PMK untuk menanggulangi penyebaran ini,” ujar Heru, Selasa (14/1/2025).
Tahun ini, Heru mengungkapkan jika Pemkot Batu tidak menerima alokasi anggaran penanganan PMK dari APBN seperti tahun sebelumnya, sehingga harus mengupayakan solusi melalui anggaran daerah.
Heru menjelaskan, vaksin, obat-obatan, hingga biaya operasional akan diupayakan melalui skema Belanja Tidak Terduga (BTT) atau langkah darurat lainnya.
“Kalau menggunakan BTT, diperlukan instruksi darurat dari pemerintah,” tambahnya.
Populasi Ternak Rentan Terjangkit
Kota Batu memiliki populasi ternak yang cukup besar, yakni 2.535 sapi potong, 8.535 sapi perah, 8.832 kambing, 7.190 domba, dan 190 babi.
Jika tidak ditangani serius, penyebaran PMK dikhawatirkan akan merugikan masyarakat, terutama para peternak.
Menurut Heru, PMK memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat, mirip COVID-19, karena dapat menular melalui udara.
“Kami akan melakukan pendataan secepatnya dan menyiapkan langkah pencegahan agar kerugian bisa diminimalkan,” pungkasnya.
Editor : Ryan Haryanto