BATU, inews.id - Airlangga Hartanto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan, pemerintahan telah mempersiapkan ganti kerugian sejumlah Rp 10 juta per ekor untuk peternak yang hewannya dimusnahkan karena terserang wabah PMK (penyakit mulut dan kuku).
"Pada hewan yang dimusnahkan atau dimatikan paksa, pemerintahan akan mempersiapkan ganti, khususnya untuk peternak UMKM itu sejumlah Rp 10 juta per sapi," ujar Airlangga dalam keterangan pers di Istana Bogor, Kamis (23/6/2022), diambil dari siaran akun YouTube Sekretariat Presiden.
Airlangga menerangkan, untuk menekan penyebaran wabah PMK makin meluas, pemerintahan akan larang pergerakan sapi di 1.765 kecamatan yang terhitung wilayah merah atau telah terinfeksi oleh wabah PMK.
"Wilayah merah ini berada di 1.765 dari 4.614 kecamatan atau di 38 %. Semua detilnya kelak akan dimasukkan dalam instruksi mendagri," tutur Airlangga.
Selainnya larang pergerakan hewan ternak, Airlangga tekankan pentingnya kontrol untuk mereka yang masuk keluar tempat peternakan.
"Artinya, biohazard lewat disinfektan itu wajib karena kita menyaksikan supaya carrier daripada virus ini untuk selalu dijaga," kata Airlangga.
Selain itu, pemerintahan akan melangsungkan 28-29 juta dosis vaksin PMK untuk menekan penyebaran wabah PMK ini.
Awalnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, wabah PMK sudah mengontaminasi 180.000 ekor sapi di beberapa daerah di Indonesia sampai Selasa (21/6/2022).
Waktu itu, dia mengatakan, minimal telah ada 19 propinsi dengan 169 kabupaten dan kota yang memberikan laporan ada kasus PMK.
"Kita punyai 18 juta ekor, yang terserang (PMK) sekitaran 180.000. Itu kurang dari 1 %," kata Syahrul selesai penyerahan program pemberdayaan lintas kementerian di Dusun Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali, Selasa.
Editor : Dean Ismail