get app
inews
Aa Read Next : Bisa Menghasilkan Uang Hingga Puluhan Ribu Setiap Hari, Aplikasi Ini Banyak Dicari

Tanda WhatsApp Dibajak yang Wajib Diketahui dan Cara Mengatasinya

Senin, 27 Juni 2022 | 14:21 WIB
header img
ilustrasi WhatsApp (foto:sindonews)

BATU, inews.id - WhatsApp menjadi satu diantara aplikasi yang kerap terserang peretasan dengan beragam arah dan banyak langkah dilaksanakan.

Sebagai pengguna, Anda disuruh untuk selalu curiga bila ada kegiatan tidak umum terjadi di WhatsApp Anda. Itu dibutuhkan agar dapat menghindar peretasan atau WhatsApp dibajak.

Karenanya, penting untuk pengguna Whatsapp untuk mengenal apa akun mereka sedang diretas atau dibajak. Ditambah, banyak data personal yang ada dalam aplikasi perpesanan itu yang dapat memunculkan rugi bila sukses dibajak orang tidak bertanggungjawab.

Tanda WhatsApp dibajak dan langkah penangkalannya:

1. Tiba-tiba keluar account WhatsApp

Tanda WhatsApp dibajak yang pertama adalah tiba-tiba keluar akun. WhatsApp tidak dapat dipakai pada dua smartphone bersamaan. Bila nomor yang serupa dipakai pada perangkat lain, maka salah satunya akun akan keluar sendirinya.

Bila itu terjadi pada WhatsApp Anda, ada peluang account Anda dibajak. Tetapi, bila Anda mendaftar nomor yang serupa pada perangkat lain, Anda akan memperoleh peringatan pada handphone, sebagai berikut:

"Nomor telepon Anda tak lagi tercatat di WhatsApp pada telepon. Karena mungkin Anda sudah mendaftarkannya pada telepon lain. Bila Anda tidak lakukan ini, verifikasi nomor telephone Anda untuk masuk kembali lagi ke account Anda."

Bila Anda memperoleh pemberitahuan tersebut dan tidak berasa masukkan nomor Whatsapp yang serupa ke perangkat lain, jangan pencet Oke.

Kebalikannya, Anda harus pencet verifikasi supaya akun Whatsapp tidak beralih ke smartphone lain yang dicurigai.

2. Pesan Sudah Terbaca Otomatis

Tanda WhatsApp dibajak selanjutnya ialah pesan yang telah terbaca walau sebenarnya Anda belum buka pesan itu. Itu maknanya ada pihak lain atau orang yang lain telah terlebih dahulu membaca pesan itu.

Pesan yang telah terbaca diikuti dengan 2 contreng biru pada bagian pesan. Tanda ini bisa diaktikan di bagian penataan

3. Mendapat Kiriman OTP

Salah satunya ciri-ciri yang gampang dikenal bila WhatsApp Anda dibajak ialah saat Anda secara mendadak mendapatkan code OTP (One-Time Password). Bila itu terjadi walau sebenarnya tidak sedang meminta, jangan memberikan code itu ke siapa saja.

Memberi code bisa membuat peretas lebih gampang menyadap akun WhatsApp Anda. Bila Anda secara mendadak terima code OTP dan keluar aplikasi sendirinya, ada peluang akun Anda sedang dikloning seseorang.

4. Status Online Walau sebenarnya Tidak Aktif

Anda bisa juga melihat status online. Anda bisa minta kontribusi rekan atau keluarga untuk melihat status online WhatsApp Anda. Bila status kelihatan online walau sebenarnya tidak sedang memakai WhatsApp, kemungkinan ada seseorang yang buka WhatsApp Anda.

5. Ada Pesan Misterius yang Dikirimkan

Tanda WhatsApp disadap yang lain ialah ada pesan yang terkirim ke kontak lain tanpa sepengetahuan Anda.

Anda pantas berprasangka buruk bila Anda berasa tidak pernah mengirimi pesan misterius ke nomor tersebut. Kemungkinan besar ada orang lain yang sukses meretas akun Anda dan mengirimi pesan itu.

Lalu, bila Anda alami pertanda WhatsApp disadap itu, bagaimanakah cara menghentikannya?

Anda dapat menonaktifkan akun WhatsApp untuk hentikan semua proses pemakaian WhatsApp terhitung pada peretas.

Triknya dengan mengirimi e-mail ke support WhatsApp di support@whatsapp.com dengan frasa "Hilang / Dicuri: Silahkan non-aktifkan account saya" di badan e-mail.

Sesudah penonaktifan sukses, Anda mempunyai 30 hari untuk aktifkan kembali akun Anda saat sebelum dihapus seutuhnya.

Nah itu tadi beberapa tanda WhatsApp dibajak yang perlu Anda ketahui, semoga bermanfaat dan bisa lebih waspada.

Editor : Dean Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut