BATU, inews.id - Angka perkembangan ternak yang tersuspek wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) memang tinggi, sentuh angka 2.600 ekor.
Tetapi, ada sedikit berita bahagia, karena Kota Batu telah digelontor vaksin PMK sekitar 12.500 dosis. Dengan 'senjata' itu, beberapa peternak hewan berkuku ganda tidak perlu khawatir kembali.
Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu. Vaksin PMK telah tiba semenjak 24 Juni kemarin.
Diikuti dengan penyerahan vaksin secara simbolik dari Asisten II Kota Batu Sugeng Pramono pada team kesehatan hewan DPKP.
"Kami lakukan vaksin pertama di kandang komunal milik Kelompok Tani Gunung Harta . Maka jika ditotal vaksin kita telah keluar 200 dosis dalam kegiatan awalnya itu," sebut Heru Purwanto, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu dikutip dari Rakyat62.
Dengan detail, Heru menjelaskan jika vaksin untuk mengatasi wabah PMK itu sudah dialokasikan sekitar 1.880 dosis.
Terbanyak ditebar di Kecamatan Bumiaji 721 dosis. Diikuti Kecamatan Batu sekitar 690 dosis. Paling akhir ditebar di Kecamatan Junrejo sekitar 469 dosis.
Bila di-breakdown lebih detil, vaksin telah ditebar pada 18 lokasi. Pertama Kecamatan Bumiaji yaitu, Dusun Gunungsari memperoleh alokasi sekitar 202 dosis, Dusun Tulungrejo sekitar 294 dosis, Dusun Sumberbrantas sekitar 71 dosis, Dusun Pandanrejo 30 dosis, Dusun Bumiaji 20 dosis, Dusun Sumbergondo 17 dosis, Dusun Punten 37 dosis, dan Dusun Bulukerto 50 dosis.
Dan pada Kecamatan Junrejo mencakup Dusun Pendem 51 dosis, Dusun Junrejo 233 dosis, Dusun Beji 6 dosis, Dusun Tlekung 179 dosis.
Dilanjut penyebaran di Kecamatan Batu mencakup, Dusun Pesanggrahan sekitar 138 dosis, Kelurahan Songgokerto 116 dosis, Dusun Sumberejo 30 dosis, Dusun Sidomulyo 16 dosis, Kelurahan Temas 21 dosis, dan Dusun Oro-Oro Ombo 369.
"Vaksin tahapan pertama ini dilaksanakan pada hewan yang sehat. Rencananya akan dilaksanakan semenjak 25 Juni lalu sampai 7 Juli kelak.
Selanjutnya akan diulangi 1 bulan setelah jumlah pertama dan dilaksanakan booster enam bulan sesudah pemberian jumlah kedua," urai Heru.
Editor : Supriyono