BATU, iNews.id - Burnout adalah sindrom yang erat kaitannya dengan dunia kerja. Apa sih burnout itu? Awalnya, sudah pernahkah kamu berasa depresi karena permasalahan dalam pekerjaan?
Misalnya seperti kerepotan dikejar deadline, mulai jenuh dengan kegiatan rutin yang begitu saja, beban pekerjaan yang makin berat, dan lain-lain.
Jika pernah merasakannya, bisa jadi kamu terserang burnout.
Dalam artikel ini akan diperjelas lebih detil berkaitan dengan burnout. Baca penjelasannya berikut ini, ya!
- Makna Burnout
Burnout ialah keadaan seorang yang merasakan kecapekan emosional, psikis, dan fisik yang dipacu oleh permasalahan pekerjaan.
Keadaan ini umum terjadi ke orang yang begitu memaksa diri untuk selalu bekerja. Disamping itu, kurang mendapatkan apresiasi dari atasan, beban kerja yang berat, dan tugas yang monoton menjadi faktor yang menimbulkan burnout.
Bila dibiarkan, sindrom ini bisa berpengaruh pada penurunan motivasi kerja bahkan juga kehilangan ketertarikan untuk bersosialisasi.
WHO mengategorikan burnout syndrome sebagai peristiwa okupasi. Secara khusus peristiwa ini terkait dengan depresi yang terkait dengan pekerjaan.
- Tanda-tanda Burnout
Ada banyak tanda-tanda burnout yang dapat dilihat, salah satunya seperti berikut:
1. Kehilangan Semangat Bekerja dan Kecapekan
Salah satunya tanda-tanda burnout ialah hilangnya semangat untuk bekerja. Tanpa semangat, tugas akan berasa makin berat dan memacu rasa capek berlebihan.
2. Mudah Emosi
Penderita burnout condong lebih mudah emosi. Hal tersebut dilandasi oleh beberapa faktor seperti tugas yang tertumpuk dan semuanya tidak jalan sesuai dengan gagasan.
Faktor itu bisa memacu depresi yang membuat kondisi emosional penderita burnout jadi lebih peka.
3. Berkurangnya Produktivitas Kerja
Burnout ialah sindrom yang dapat membuat penderitanya condong memutuskan untuk menghindar dan tidak menuntaskan tanggung jawabannya.
Keadaan ini bisa dilihat tanda-tandanya dari rutinitas penderita yang dahulunya rajin jadi kerap tunda tugas.
4. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial
Penderita burnout akan menarik diri dari komunitas sosial karena memandang jika tugas yang ditekuni sebuah beban. Hal ini dilandasi oleh depresi dan frustasi yang penderita rasakan.
5. Gampang Sakit
Depresi dan frustasi akan mengakibatkan pengurangan kekebalan tubuh. Penderita burnout akan rawan terserang penyakit seperti flu, sakit di kepala, dan sakit di perut.
Disamping itu, burnout mempunyai potensi untuk membuat penderitanya rawan terserang masalah tidur dan masalah kecemasan.
- Langkah Menangani Burnout
Berikut cara-cara yang dapat dilaksanakan untuk menangani burnout:
1. Buat Prioritas
Buatlah prioritas dalam tugasmu. Kamu dapat tentukan tugas yang mana harus diatasi terlebih dahulu supaya waktu dan energimu tidak terkuras semakin banyak.
2. Bahas dengan Atasan
Saat berasa tugas yang diberi begitu berat, kamu dapat membahasnya dengan atasanmu.
Bicarakan sebenarnya jika kamu berasa terbebani dan kemungkinan memerlukan kontribusi pihak lain untuk menuntaskan tugas itu.
3. Beri Apresiasi Diri dan Kurangi Harapan
Kamu harus menghargai semua pencapaianmu. Hal tersebut adalah wujud penghargaan pada sesuatu yang sudah kamu lakukan.
Seterusnya, kurangi harapanmu. Berlakulah sesuai kenyataan dan tidak boleh terlalu tinggi dalam berekspestasi.
Ganti skema pikirmu dan ingat-ingatlah jika setiap tugas peluang akan ketidakberhasilan itu tentu ada.
4. Menceritakan dengan Orang Paling dipercaya
Dengan cerita kamu dapat meluapkan semua keluh-kesahmu. Walau tidak selamanya menemukan jalan keluar, dengan bercerita kamu akan berasa lega dan menolongmu melepas unsur negatif.
5. Menjaga Keseimbangan Hidup
Janganlah lupa untuk jaga keseimbangan hidupmu. Bagi waktu untuk bekerja dan untuk santai.
Kamu perlu melepaskan semua beban berkaitan tugas sesaat dan nikmati hidup. Dengan demikian pikiranmu akan balik jernih dan siap untuk bekerja kembali esok harinya.
Itulah penjelasan singkat tentang Burnout dan cara menanganinya. Semoga bermanfaat!
Editor : Dean Ismail