BATU, iNews.id - Saat hadapi krisis global, Anda tak perlu cemas. Ada beberapa panduan yang bisa dilaksanakan agar mampu bertahan hidup dengan pelambatan ekonomi.
Mencuplik Washingtonpost.com, Senin (18/7/2022), inflasi di Amerika Serikat (AS) ada pada tingkat paling tinggi dalam 40 tahun. Suku bunga bertambah, Dan harga gas sudah capai US$5 per galon yang mengerikan.
Pasar saham bawa investor naik roller-coaster dengan pengurangan yang mengerikan. Cryptocurrency sedang jatuh. Krisis tidak berjalan selamanya.
Umumnya, krisis berjalan 11 bulan, menurut Lindsey Bell, Kepala Pasar dan Ahli Strategi Keuangan untuk Ally. Krisis terpendek yang sempat tercatat ialah krisis karena wabah 2020, yang cuma berjalan sepanjang 3 bulan.
Berikut tips investasi membuat perlindungan diri saat krisis terjadi:
1. Tidak boleh takut dengan pasar bearish
Anda kemungkinan bahkan juga tidak paham apakah itu pasar bearish, tapi Anda siap untuk ketakutan akan hal tersebut.
Minggu kemarin, index S&P 500 terpeleset ke pasar bearish, yang diartikan sebagai pengurangan 20 % dari tingkat paling tinggi belakangan ini. Menurut Anthony Saglimbene, pakar strategi pasar global untuk Ameriprise Financial yaitu durasi waktu rata-rata bear pasar semenjak 1950 kurang lebih 418 hari.
"Ganti sedikit penglihatan Anda dan saksikan ini sebagai kesempatan bila Anda ialah investor jangka panjang," kata Saglimbene.
Walau saham sedang terpukul saat ini, secara historis mereka pulih secara baik sesudah krisis. Bila Anda tidak mempunyai eksposur ke saham, Anda kehilangan pemulihan pada akhirnya. Dalam periode panjang, pembelian saham yang lamban dan stabil secara mudah menaklukkan usaha untuk kurangi waktu pasar.
2. Tidak boleh coba mengatur waktu pasar
Beberapa orang kemungkinan ingin keluar pasar saham atau kurangi apa yang mereka investasikan sampai kondisi jadi lebih baik. Semacam itu keterangan definisi sebetulnya dari kata coba mengelola waktu pasar.
Sayangnya, mustahil untuk ketahui waktu terbaik untuk keluar dan kapan harus melompat kembali.
"Banyak orang, umumnya manusia biasa, tidak bisa mengatur waktu pasar. Bahkan juga Warren Buffett akan mengakui itu," kata Mark Hamrick, riset ekonomi senior Bankrate.com.
3. Singkirkan hutang kartu credit Anda
Sekarang ini. "Tugas nomor satu untuk siapa saja yang mempunyai kartu credit ialah melunasi saldo mereka selekasnya," kata Matt Schulz, kepala analis credit di LendingTree.
"Saat krisis kemungkinan sedang terjadi dan suku bunga bertambah secara cepat, itu bahkan juga lebih penting."
Salah satunya langkah untuk menangani hutang dengan memperoleh pinjaman pribadi berbunga rendah atau mendaftarkan untuk kartu credit transfer saldo.
4. Simpanan tabungan
Simpan saat lagi Anda mempunyai uang extra karena krisis bisa secara cepat membalikkan keadaan. Bila Anda tidak mempunyai dana darurat yang bagus, pikirkan untuk membatalkan berlibur atau tunda proyek perbaikan mahal yang tak perlu.
5. Buat cadangan untuk dana darurat Anda
Selainnya mempunyai dana resesi, Benz mereferensikan untuk cari tahu ke mana Anda dapat cari tambahan dana bila Anda memerlukannya pada kondisi darurat.
"Jalur credit ekuitas rumah bisa masuk akal dalam konteks ini, dan yang terbaik ialah memperolehnya saat Anda bekerja dan kemungkinan penuhi persyaratan," ucapnya.
6. Tidak boleh menyepelekan kemampuan mempunyai obligasi dalam portofolio pensiun Anda
Umumnya saat saham turun, obligasi menyeimbangkan pemilikan saham Anda. Tetapi harga obligasi terpukul. Namun, dalam krisis awalnya, obligasi sudah bertahan lebih bagus dibanding sebagian besar segmen pasar yang lain.
7. Peroleh pendapatan sampingan
Ada rekor jumlah lowongan kerja, dengan tingkat pengangguran sejumlah 3,6 %. Bahkan juga bila Anda tidak memerlukan uang sekarang ini, kemungkinan ini saat yang pas untuk memperoleh pekerjaan sampingan.
Editor : Dean Ismail