3. Ilustrasi manfaat
Agen asuransi baik syariah atau konservatif umumnya akan menerangkan ilustrasi manfaat yang hendak diterima oleh calon pemegang polis. Pantas jadi perhatian tingkat pengembalian keuntungan atau yield pada periode akhir masa kesepakatan.
Kadang, kita mendapati contoh manfaat yang sedikit berlebihan dan tawarkan keuntungan atau nisbah untuk hasil yang jauh di berdasar hasil keuntungan investasi di bank syariah misalkan.
Disamping itu, Anda pun dianjurkan memerhatikan manfaat dari fiturs produk yang ingin dibeli. Misal manfaatnya cuma untuk resiko wafat, karena itu Anda tidak memperoleh manfaat saat cuma alami sakit atau cedera kecelakaan.
Kebalikannya, bila yang Anda membeli ialah produk asuransi kecelakaan saja, karena itu tidak boleh mengharap akan memperoleh manfaat saat kita terserang penyakit tertentu.
Keadaan itu harus diperhitungkan dengan masak dan direspon secara arif karena bukan narasi baru jika ada-ada saja ketidakjelian malah membuat pemegang polis berasa dirugikan dan perusahaan asuransi syariah pasti tidak ingin citranya jelek.
4. Biaya Premi
Mahal tidak? Itu pertanyaan standard yang boleh-boleh saja ditanya calon pemegang polis, apa lagi golongan wanita. Biaya premi yang cukup bersaing dalam makna bukan murahan, dapat menjadi dasar saat menentukan perusahaan asuransi yang hendak Anda tentukan.
Tetapi, tidak boleh terjerat dengan konsep "paket hemat" ! Berhati-hati juga dengan penawaran biaya murah yang bahkan juga dibarengi dengan potongan harga rate yang hebat.
Kadang premi yang di-claim murah sesuai dengan minimal manfaat asuranasi yang diberi perusahaan asuransi. Perang biaya antarasuransi syariah bahkan juga akan bikin rugi perusahaan dan nasabah.
Premi murahan belum pasti akan cukup buat tutup ongkos operasional perusahaan, apa lagi untuk bayar claim dan keunggulan service.Selamat berasuransi !
Editor : Bayu Pratama