BATU. iNews.id - Sejak pandemi beberapa orang kini mengemari tanaman dan berkebun. Ya, berkebun menjadi pilihan yang asyik untuk menghabiskan waktu selama di rumah.
Akibat terbatasnya lahan yang ada di kota-kota besar, cara menanam dengan menggunakan botol bekas menjadi salag satu yang banyak diminati.
Salah satu cara bercocok tanam yang semakin populer yaitu menanam tanaman hidroponik. Karena diketahui metode ini tidak membutuhkan tanah dan tempat yang luas. Sehingga dapat diterapkan oleh siapa saja walau hanya memiliki pekarangan kecil di rumah.
Disamping itu pengerjaan hidroponik relatif mudah, tidak membutuhkan banyak biaya, tenaga, dan waktu. Bahkan juga dengan perawatan intensif, tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan hasil produksi bisa kontinu.
Jika dibudidayakan secara ramah lingkungan, produk hidroponik lebih sehat dan aman dikonsumsi karena bebas dari pestisida berbahaya. Oleh sebab itu tak heran jika menanam tanaman hidroponik menjadi alternatif bercocok tanam yang praktis.
Hidroponik bisa juga dimodifikasi dengan menggunakan botol bekas. Penggunaan botol bekas ini bisa juga menghemat penggunaan plastik dengan mendaur ulangnya menjadi tempat bertanam hidroponik.
Kamu juga dapat menanam beragam jenis sayur, seperti sawi, selada, kangkung, atau cabai. Hasil panen sayur-sayuran itu, nanti dapat kamu konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari loh.
Nah, untuk kamu yang pemula dan ingin langsung mempraktikkannya di rumah, dapat sekali dong!
Berikut cara menanam tanaman hidroponik dari botol bekas untuk pemula, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (28/1).
1. Menyiapkan botol.
Langkah pertama yang dapat kamu lakukan yaitu menyiapkan beberapa botol bekas. Selanjutnya potong menjadi dua sisi. Tempatkan sisi tutup botol ke sisi bawah botol.
Posisi botol bagian atas nanti akan tampak terbalik seperti corong. Nanti botol sisi atas bisa menjadi tempat media tanam dan botol di bagian bawah menjadi tempat air yang bernutrisi atau berisi zat hara.
2. Beri lubang di sekitar tutup botol.
Untuk menghubungkan kedua bagian botol itu dapat menggunakan kain flanel/sumbu kompor. Tetapi, seharusnya buat lubang lebih dulu pada tempat tutup botol untuk dilewati kain sehingga kain bisa menjuntai ke sisi bawah botol. Dalam metode menanam hidroponik ini, kain berperan untuk menghubungkan nutrisi air dengan media tanam.
3. Memasukkan air dan zat hara.
Bila telah selesai melubangi tutup botol, cara seterusnya yaitu tuangkan air bersih berzat unsur hara di bagian bawah botol. Masukan air sampai kira-kira tidak menyentuh tutup botol terbalik atau sekitar 2/3 botol. Kemudian, masukkan bagian atas botol dalam posisi terbalik dan pastikan kain flanel masuk ke air.
4. Menyiapkan media tanam dan bibit tanaman.
Media tanam yang biasa dipakai untuk menanam hidroponik adalah air, tetapi tetap banyak lagi media tanam yang lain yang dapat digunakan untuk menanam secara hidroponik. Seperti sekam, rockwool, kerikil, spons dan pasir.
Siapkan media tanam pada botol yang terbaik, lalu masukkan bibit tanaman atau sayur dan kubur kembali dengan media tanam. Tidak cukup dengan bibit berupa biji, kamu bisa juga memilih bibit yang telah bertunas. Cukup memindahkannya ke botol itu.
5. Mengganti air secara rutin.
Menanam tanaman hidroponik ini memang tidak memerlukan perawatan yang ribet dan mahal. Tetapi, kamu tetap perlu memperhatikan dan merawat tanamanmu, khususnya pada air.
Karena tanaman membutuhkan air yang banyak, saat air berzat hara mulai menyusut perlahan, seharusnya ganti dengan air yang baru. Jangan lupa tempatkan media tanam di lokasi yang mendapatkan pancaran sinar matahari. Pasalnya beberapa tanaman membutuhkan cukup pencahayaan, atau kamu dapat menyesuaikan dengan jenis tanaman itu.
Editor : Supriyono