Momentum Haul Mbah Lamongan ke 417, Refleksi Teladani Pionir Kejayaan Lamongan

LAMONGAN, iNewsBatu.id - Berlangsung penuh hiqmah gelaran Haul Mbah Lamongan atau Ranggahadi, Bupati Lamongan Periode 1569-1607, ke-417 menjadi momentum bagi masyarakat untuk meneladani jiwa kepemimpinan pionir kejayaan Lamongan yang pertama.

Peringatan haul tersebut bukan sebatas menjadi ajang untuk mengenang jasa dan pengabdian Ranggahadi, tetapi juga menjadi refleksi atas nilai-nilai kepemimpinan yang telah diwariskannya.

Baca Juga

Legislatif Beri Tanggapan Raperda Perubahan APBD Lamongan 2024

Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah setempat. 

"Alhamdulillah haul Mbah Lamongan masih rutin digelar setiap tahunnya melalui kegiatan pengajian. Momen ini mari kita jadikan panutan terkait jiwa kepemimpinan yang dimiliki pionir kebanggaan kita," tutur Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf saat menghadiri haul Mbah Lamongan, Minggu (18/2024) di Kelurahan Tumenggungan malam ini.

Menurut Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf ( Pak Bro) sapaan digelarnya kegiatan ini merupakan salah satu bentuk penghormatan atas jasa pahlawan di masa lampau.

Baca Juga

Kades dan Perangkat Desa Dijebloskan ke Penjara Kasus Korupsi SKS Sukodadi Lamongan

Selain itu juga bentuk partisipasi menyatukan generasi muda dan generasi sebelumnya dalam mengenal sosok pionir pertama yang membawa kejayaan Lamongan hingga 455 tahun ini.

"Terimakasih sudah rutin melaksanakan kegiatan ini. Ini merupakan kegiatan yang menyatukan generasi muda dengan generasi sebelumnya, terutama dalam mengenal dan menghormati sejarah masa lampau," kata Pak Bro.

Sesuai dengan harapan dari masyarakat sekitar yang disampaikan oleh Ketua Panitia Kacung Santoso, Pemerintah Kabupaten Lamongan akan mengusulkan pembangunan pendopo di sekitar makam Mbah Lamong. 

Baca Juga

Antisipasi Dampak El-Nino, Pemkab Upayakan Stabilitas Potensi Pertanian di Lamongan

"Insyaallah harapan masyarakat akan kami sampaikan, karena memang disini pusat kejayaan Lamongan pertama kali. Tentu terdapat banyak sekali sejarah yang dapat dikaji," pungkas Pak Bro.

Editor : Ahmad Hilmiddin