PROBOLINGGO, iNewsBatu.id - Muhammad Haris Damanhuri Romly, atau yang akrab disapa Gus Haris, semakin menarik perhatian masyarakat Kabupaten Probolinggo.
Calon Bupati yang dikenal dengan kerendahan hati ini hadir dalam peresmian jembatan penghubung tiga desa—Desa Kramat Agung, Jorongan, dan Kerpangan pada Jumat malam (13/9/2024).
Acara tersebut dihadiri oleh ribuan warga yang antusias menyambut kehadiran Gus Haris.
Akses jembatan yang diresmikan tersebut dibangun dengan semangat gotong royong masyarakat setempat.
Diharapkan dapat mempercepat mobilitas warga dan mendukung akses ekonomi antar desa, khususnya sektor pertanian dan perdagangan lokal.
H. Muhammad Bakier, tokoh masyarakat yang memprakarsai pembangunan akses jembatan, menyampaikan jika proses pembangunan memakan waktu sekitar satu tahun.
“Seluruh warga sangat antusias terlibat dalam pembangunan ini, baik dalam bentuk sumbangan material maupun tenaga kerja. Tidak sedikit dari mereka yang bekerja sukarela, mengorbankan waktu dan tenaganya,” jelas H. Bakier.
Bakier juga menambahkan, permintaan untuk mengundang Gus Haris dalam peresmian ini datang langsung dari masyarakat sekitar.
“Warga meminta saya mengundang Gus Haris karena beliau dianggap sebagai sosok ulama yang mampu membawa perubahan besar bagi Kabupaten Probolinggo, terutama dalam pembangunan infrastruktur,” katanya.
Kehadiran Gus Haris disambut dengan meriah oleh warga. Mereka memadati lokasi acara, dengan panggung yang dihiasi dengan dekorasi sederhana.
Dalam sambutannya, Gus Haris menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan gotong royong dalam membangun daerah.
“Jembatan ini bukan hanya sekadar penghubung fisik antar desa, tetapi juga simbol persatuan dan kerja sama yang harus kita jaga dan pertahankan. Semangat kebersamaan inilah yang akan membawa kita semua maju,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah dari warga.
Tokoh-tokoh masyarakat setempat, seperti Mistiran dan Kyai Huda, turut hadir dalam peresmian tersebut. Mereka dikenal sebagai dermawan yang dengan sukarela menyumbangkan sebagian tanah mereka untuk pelebaran akses jalan menuju jembatan.
Seho (40), warga Dusun Polotan, Desa Jorongan, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para tokoh tersebut.
“Dulu jalan menuju jembatan ini sangat sempit, tapi sekarang sudah jauh lebih lebar, bahkan truk bisa salipan,” kata Seho.
Usai memberikan sambutan, Gus Haris secara simbolis memotong pita sebagai tanda peresmian pembukaan jembatan. Ia didampingi oleh H. Muhammad Bakier dan tokoh masyarakat lainnya.
Setelah acara peresmian, Gus Haris meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan warga. Beberapa warga menyampaikan aspirasi mereka mengenai pembangunan infrastruktur lain yang mereka harapkan kelak dapat diwujudkan.
Burhan, salah seorang warga Desa Kramat Agung, menuturkan, Gus Haris sering diundang oleh warga, bukan hanya dalam acara politik, tetapi juga dalam kegiatan sosial lainnya.
“Beliau sangat peduli dengan masyarakat, dan kehadirannya selalu dinantikan. Bagi kami, Gus Haris adalah harapan baru untuk Probolinggo,” ujarnya.
Bagi masyarakat tiga desa tersebut, akses jembatan ini adalah bukti nyata dari kerja keras dan kebersamaan mereka.
Mereka bangga atas pencapaian ini, dan kehadiran Gus Haris semakin mempererat ikatan emosional antara pemimpin dan rakyatnya.
Dengan karakteristiknya yang merakyat dan selalu hadir dalam kegiatan sosial, Gus Haris terus memperkuat posisinya sebagai calon bupati yang diharapkan mampu membawa perubahan besar dan kemajuan bagi Kabupaten Probolinggo.
Editor : Ahmad Hilmiddin