Kebijakan kedua soal pendidikan, dalam hal kesejahteraan guru beber Najib, juga sudah sangat menyentuh dan dirasakan langsung oleh para guru.
Yang sebelumnya, masih ada guru yang hanya bergaji 500 ribu dalam sebulan, kini para guru sudah bisa menikmati kesejahteraannya dan merasa tenang mendidik anak didiknya di lembaga pendidikan yang ditanganinya. Gajinya sudah sangat layak dan manusiawi.
”Sebelum ada kebijakan dari Presiden Prabowo ini, tidak jarang para guru di pedesaan, hanya bergaji 300 ribu hingga 700 ribu dalam sebulan,” tegas pria yang juga penggagas Forum Mujadalah Kiai Kampung ini.
Dengan kesejahteraan yang sangat baik untuk para guru itu, harap Najib, semoga kedepannya, para guru lebih fokus untuk mendidik dan mencetak generasi emas masa depan yang terbaik untuk Indonesia. “Generasi emas itu yang akan memimpin Indonesia kedepannya,” katanya.
Kebijakan pro rakyat yang ketiga jelas Najib, soal dunia kesehatan. Presiden Prabowo sudah memberikan angin segar kepada masyarakat kecil untuk dunia kesehatan. Masyarakat di pedesaan bisa berobat dengan baik dan lengkap di Puskesmas. Karena alat-alat sudah disiapkan.
Salah satu contoh misalnya, Ultrasonografi (USG), sebagai alat pemeriksa medis yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar struktur bagian tubuh manusia, sudah bisa dinikmati di seluruh Puskesmas.
”Presiden Prabowo untuk memerintahkan kepada Menteri Kesehatan untuk mendatangkan alat USG ke seluruh Puskesmas yang ada. Para Bidan, suster atau perawat, yang sebelumnya belum bisa mengoperasikan alat itu, kini sudah harus bisa dan alatnya sudah tersedia di Puskesmas,” terangnya.
Masyarakat kini cukup datang ke Puskesmas, sudah bisa menikmati alat itu dan akan dilayani dengan baik. “Tidak harus datang ke rumah sakit besar di kota. Kebijakan ini, sangat menyentuh langsung kepada masyarakat di pedesaan,” tegas Najib.
Editor : Ahmad Hilmiddin