BATU, inews.id - Bagi sebagian besar mahasiswa, momen perjuangan yang paling dramatis adalah momen tugas akhir atau skripsi.
Bagaimana tidak, kamu harus benar-benar berjuang untuk menyelesaikan skripsi karena cepat lambatnya lulus kuliah ditentukan dari bagaimana kamu mengerjakan skripsi. Hal ini dapat diperparah ketika dapat dosen yang susah ditemui plus teliti.
Pasti otomatis predikat mahasiswa abadi tersemat pada namamu. Nah, di bawah ini ada 5 hal yang dapat meningkatkan semangatmu dalam menyelesaikan skripsi.
1. Orang tua
Hal pertama yang bisa meningkatkan semangatmu adalah orang tua. Yap, orang tua adalah orang yang memfasilitasi kamu selama dibangku perkuliahan.
Kenapa orang tua bisa membuatmu terus semangat? Karena orang tuamu tidak mungkin selamanya memfasilitasimu dengan alasan malas mengerjakan skripsi.
Disisi yang lain, biarpun kamu sudah bekerja dan mendapat uang saku sendiri, apakah kamu tidak malu kepada orang tuamu. Padahal kewajiban utamamu adalah lulus kuliah, bukan mencari kerja sambil kuliah.
Selain itu, tetanggamu akan banyak bertanya mengenai kelulusanmu dan sasaranya adalah orang tuamu. Kalau sudah begini siapa yang malu? Kamu atau orang tuamu? Orang tua lagi kan pasti.
Oleh karena itu, jangan membuat orang tuamu mengeluarkan uang lebih untuk kemalasanmu mengerjakan skripsi dan jangan semakin menambah malu orang tuamu karena kamu sengaja menterlantakarkan skripsimu.
2. Cumlaude
Kalian sudah pasti senang kan jika memiliki IPK cumlaude. Tapi tahu gak IPK cumlaude itu hanya bisa didapat jika kalian tidak memiliki nilai C dan lulus harus dibawah atau sama dengan 4 tahun.
Tapi jika skripsimu tertunda karena malas, yang seharusnya kamu cumlaude malah jadi tidak cumlaude. Kan sayang banget tuh?.
Tapi jika kamu batal mendapat cumlaude gara-gara factor X, kamu pantas menyesal. Karena predikat cumlaude bisa mengantarmu menuju babak selanjutnya dengan sedikit lebih mudah.
Misalkan jika ingin melamar beasiswa S2, kamu akan lebih mudah untuk lolos administrasi. Banyak perusahaan-perusahaan besar juga tertarik dengan lulusan dengan predikat cumlaude.
3. Pekerjaan
Banyak mahasiswa setelah lulus pasti menginginkan dapat pekerjaan dengan cepat. Namun, hal ini akan sedikit tersendat ketika kamu belum selesai mengerjakan skripsimu.
Hal itu berarti peluangmu untuk mendapat pekerjaan didahului temanmu yang sudah lulus terlebih dahulu. Bener gak tu? Meskipun dipikiran kalian pasti bilang seperti ini ‘kalau sudah rejeki pasti gak kemana kok’.
Iya bener sih, rejeki itu gak kemana. Tapi kalau kamu males untuk mendapat rejeki, siapa yang mau ngasih?. Mengerjakan kewajiban skripsi aja ogah-ogahan apalagi untuk mencari rejeki.
4. Beasiswa
Kalau kamu adalah mahasiswa yang memiliki tujuan untuk melanjutkan S2, kamu pasti akan semangat mengerjakan skripsi. Tapi ada juga mahasiswa yang ingin melanjutkan S2, tapi males ngerjain skripsi.
Jika memang seperti itu, terus kamu mau ngelanjutin S2 seperti apa? Seperti berdagang? Yang kapan aja bisa buka tutup. Kamu juga akan sia-sia waktu, seharusnya kamu bisa melamar beasiswa tahun ini, gegara skripsi yang belum kelar kamu harus menunda 1 tahun ke depan, itupun jika kuotanya tetap, lah kalau dikurangi dengan julmlah peminatnya lebih banyak kamu harus bagaimana? Cepet-cepet selesain skripsi kan? Dan tentunya belajar 4 kali lebih rajin dari biasanya.
5. Nikah
Nikah juga bisa membuatmu semangat mengerjakan skripsi. Bisa jadi, skripsimu terhambat berpengaruh pada nikahmu karena kamu belum punya pekerjaan yang pasti.
Meskipun ada juga orang yang menikah sebelum lulus, tapi apa ya enak udah nikah tapi masih mikirin skripisi. Tapi itu semua kalian yang merasakan, jadi keputusan ada ditangan kalian.
Semoga 5 hal di atas bisa membuat kalian lebih semangat dalam mengerjakan skripsi. Hal-hal diatas hanya berlaku untuk mahasiswa yang dapat dospem susah ditemui + teliti, mahasiswa yang males ngerjain skripsi, dan mahasiswa yang punya kepentingan dalam game Moba.
Ingat, usahamu masih belum selesai ketika belum melewati skripsi, bahkan setelah skripsi masih ada kewajiban yang lebih sulit yang biasa dinamakan ‘the real jungle’.
Editor : Bayu Pratama