get app
inews
Aa Read Next : Revisi UU Penyiaran Rugikan Insan Pers, Jurnalis Malang Raya Geruduk Kantor DPRD Kota Malang

Ditemukan 3 Kasus di Indonesia, Kenali Gejala Covid Subvarian Centaurus dan Pencegahannya

Rabu, 20 Juli 2022 | 10:05 WIB
header img
ilustrasi Vaksin Covid 19 (pexels)

BATU, iNews.id - Seperti ramai yang diberitakan oleh sejumlah media, tercatat ada tiga (3) temuan kasus Covid sub varian Centaurus di Indonesia. Kasus tersebut dialami oleh 2 warga di Jakarta, dan 1 lagi ada di Bali.

Berkaitan ini Wakil Ketua Satuan tugas Covid 19 Malang Raya, dr Umar Usman MM memberi anjuran kewaspadaan dan solusi pencegahan, Rabu (20/7/2022).

"Subvarian Omicron BA.2.75 atau yang dikenal juga sebagai Centaurus sudah terdeteksi di Indonesia. Kita harus siaga dengan pahami gejalanya," tegas dr Umar Usman MM, dikutip dari laman Bacamalang.

Untuk dipahami sub varian ini pertama kalinya teridentifikasi di India pada awal Mei 2022 lalu dan jadi pemicu utama kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara.

"Sekarang ini, sub varian Omicron BA.2.75 sudah masuk ke kelompok Variant of Concern (VOC) Lineage Under Monitoring. Artinya, sub varian ini kini tengah dipantau dengan ketat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," katanya.

Tanda-tanda khusus Covid-19 berbeda seiring dengan munculnya variasi baru yaitu berupa sakit tenggorokan atau pilek dan batuk.

Info itu mengarah pada data dari 17.500 orang yang menjelaskan mereka ditest positif pada pertengahan bulan Juli 2022 ini.

Keadaan ini cukup berbeda dari mulanya. Di mana, temperatur badan tinggi atau demam dan hilangnya indra perasa dan penciuman atau anosmia, salah satunya tanda-tanda yang dahulu biasa dirasa pasien Covid-19, saat ini telah makin jarang dan ganti dengan suara serak, bersin, dan otot sakit.

Sekitar 20 tanda-tanda Covid, berdasar posisi, berdasar data dari study Zoe App ialah seperti berikut: 

  • Sakit tenggorokan -58 %
  • Sakit di kepala - 49 %
  • Hidung mampet - 40 %
  • Batuk tanpa dahak - 40 %
  • Pilek - 40 %
  • Batuk berdahak - 37 %
  • Suara serak - 35 %
  • Bersin- 32 %
  • Kecapekan - 27 %
  • Otot sakit - 25 %
  • Pusing - 18 %
  • Kelenjar leher lebam - 15 %,
  • Sakit mata - 14 %
  • Bau yang berganti- 13 %
  • Ngilu dada, sesak napas- 13 % 
  • Demam - 13 %
  • Menggigil - 12 %
  • Napas sesak - 11 %
  • Sakit telinga - 11 %
  • Hilangnya penciuman - 10 %.

Beberapa gejala di atas disampaikan beberapa peneliti lain. Study React-1 dari Imperial Colleage London, tiap bulan mengirimi 150.000 test secara random untuk lakukan test mandiri di dalam rumah.

Warga disarankan masih tetap tenang tapi siaga, karena kasus di beberapa negara masih tetap sedikit (sekitaran 70 kasus BA.2.75 yang terdaftar di penjuru dunia).

Disamping itu sampai saat ini tidak ada bukti yang memperlihatkan jika sub varian ini sanggup memunculkan tanda-tanda lebih serius dibanding sub varian lain, karena beberapa pakar menyebutkan BA.2.75 itu sub variasi paling tidak mematikan.

dr Umar sampaikan dua (2) jalan keluar penangkalan, yakni kepatuhan warga dalam jalankan prosedur kesehatan (Prokes), dengan pemakaian masker membuat perlindungan diri kita dan orang lain.

"Solusi ke-2 yakni vaksinasi booster atau dosis ke-3 . Perlu edukasi ke warga berkaitan booster Covid-19. Hingga usaha Kita dua sekarang, prosedur kesehatan menggunakan masker di ruangan terbuka atau ruangan tertutup. Selanjutnya tingkatkan edukasi ke warga untuk mau divaksinasi booster," ujarnya.

Editor : Dean Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut