BATU, iNews.id - Sistem pengereman pada kendaraan terbagi dalam beberapa komponen. Satu diantaranya ialah minyak rem. Cairan ini punyai peran penting dalam mengoptimalkan pengereman pada mobil.
Tetapi seiring penggunaan, minyak rem alami pengurangan performa. Apa lagi performa minyak rem dapat disebut benar-benar keras. Cairan ini dapat menghangat sampai suhu 150 - 180 derajat celcius.
Ditambahkan sifatnya yang higroskopis, yaitu sanggup menyerap kelembapan, membuat kandungan minyak rem gampang tercampur dengan kandungan air sampai 3 %. Semakin banyak kandungan air pada minyak rem, membuat titik didih makin sedikit. Hingga kekuatan saat lakukan perengereman jadi menyusut.
Pengurangan performa minyak rem dapat diikuti dengan beberapa gejala. Apa gejala atau tanda-tandanya?
Pertama, bila minyak rem mulai turun performanya atau memiliki masalah, lampu indikator rem (brake warning light) di panel instrument akan menyala.
Tanda-tanda yang lain, yaitu pengereman berasa tidak pakem atau pedal rem yang diinjak berasa lebih dalam. Keadaan itu biasaya terjadi saat lakukan pengereman di jalan turun atau bukit-bukit.
Lalu, pergerakan pedal rem berasa lebih dalam terjadi saat mobil berhenti lama, khususnya saat pagi hari. Ini karena udara dalam aliran hidraulik rem mengembang. Hingga saat pedal rem ditekan, penekanan itu mengompres udara. Pijakan pedal rem akan balik normal saat pedal telah dikocok berulangkali.
Tanda-tanda lain ialah ada tetes minyak rem di lantai di bawah mobil. Karena itu, coba cek volume minyak rem pada tabung reservoir di ruangan mesin. Bila minyak rem kurang, janganlah lekas menambahnya.
Periksa dahulu adakah kebocoran pada lajur hidraulik rem seperti selang dan sambungannya. Bila kering, minyak rem dapat ditambah ke reservoir sampai garis batasan atas.
Sementara untuk bersihkan secara detail dan menukar minyak rem, sebaiknya dilaksanakan di bengkel. Biasanya, penggantian minyak rem dilaksanakan tiap per 20.000 s/d 30.000 km sekali.
Selalu lihat sistem pengereman mobil Anda. Ingat, pengereman yang memiliki masalah, akibatnya dapat fatal untuk pengemudi dan penumpan mobil tersebut.
Editor : Dean Ismail