Menurut Fadli Zon, banyak pemikiran dari Tan Malaka justru ditentang dan dimusuhi oleh para elite PKI. Bahkan, sejak tahun 1927 Tan Malaka disebut pengkhianat karena telah mendirikan PARI (Partai Republik Indonesia). Karena itu, menurut Fadli Zon, sosok Tan Malaka sesungguhnya merupakan seorang nasionalis dan muslim.
"Di tahun 1927 Tan Malaka telah mendirikan Partai Republik Indonesia. Namun, Tan Malaka oleh PKI dianggap sebagai seorang pengkhianat di dalam retorika dan narasi para tokoh menyebutnya komunis yang dianggap sangat berbahaya bagi komunisme. Jadi menurut saya dia adalah seorang nasionalis. Kalau dalam Marxisme arti dari pemikiran bisa saja setiap orang di waktu itu mempelajari Marxisme sebagai pisau analisa dan sebagainya tapi bukan berarti dia menjadi seorang komunis", katanya.
Ketidaksukaan elite-elite PKI kepada Tan Malaka terus berlanjut bahkan sampai PKI yang dipimpin oleh DN Aidit. Hal ini dapat dilihat dari pidato-pidato DN Aidit saat itu yang menyatakan musuh utama PKI salah satunya adalah partai Murba (partai yang didirikan oleh Tan Malaka) dan Malakais (isme Tan Malaka).
"jadi kalau dilihat dari retorika tokoh-tokoh PKI saat bangkit yang menjadi salah satu musuh utama adalah Tan Malaka yang dianggap teroris", katanya.
Ketidaksukaan kaum elite PKI kepada Tan Malaka terus berlanjut bahkan PKI saat itu dipimpin oleh DN Aidit. Hal inilah bisa dilihat dari pidato-pidato DN Aidit, yang kala itu menyatakan musuh utama adalag PKI salah satunya Murba (partai yang didiririkan Tan Malaka) dan Malakais (Isme Tan Malaka).
Editor : Supriyono