get app
inews
Aa Text
Read Next : GRIB JAYA dan Mahasiswa Belu Desak Pemkab Tindak PT. SKM

Aksi Menolak Kenaikan Harga BBM, Ratusan Mahasiswa Kediri Turun Ke Jalan

Jum'at, 09 September 2022 | 09:58 WIB
header img
Aksi Mahasiswa Tolak BBM. (inews.id)

BATU, iNews.id - Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen pergerakan di Kediri kembali menggelar aksi unjuk rasa untuk menolak adanya kenaikan harga BBM. Dalam aksi kali ini massa memperlihatkan sikap agresif dan radikal.

Tidak hanya melakukan penolakan kenaikan harga BBM dan BLT (Bantuan Langsung Tunai) BBM. Massa juga memaksa untuk masuk ke dalam gedung DPRD Kota Kediri serta ingin melakukan sweeping. Bahkan ingin memburu ketua DPRD Kota Kediri.

Para mahasiswa ingin menyuarakan langsung tuntunan mereka di depan Ketua DPRD. Tetapi, keinginan para mahasiswa terhalang penjagaan yang ketat oleh aparat kepolisian. Akhirnya aksi demo itupun ricuh sikap saling dorong mendorang tak bisa dihindarkan.

"Kami menyatakan sikap penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi dan menolak BLT BBM bukan solusi," teriak Koordiator aksi yang dipimpin Eko Yulianto kamis (8/99/2022). Massa tidak menyerah untuk memperlihatkan sikap perlawannya. Untuk mengobarkan semangatnya, mereka juga membakar ban mobil bekas di jalan raya. 

Di tengah-tengah kibaran bendera PMII, GMNI, dan KAMI, nyayian lagu dan yel-yel sebagai bentuk perlawanan juga terus disuarakan. Menurut Eko Yulianto, BLT BBM yang dikeluarkan oleh pemerintah hanya sebagai pemanis rezim oligarki yang hanya digunakan sebagai konsekuensi atas kenaikan harga BBM. 

BLT BBM dinilai rawan untuk menjadi sarang korupsi baru, dan juga dicurigai hanya menjadi ajang transaksi eksekutif bersama legislatif. Di sisi lain kenaikan harga BBM sangat dirasakan oleh masyarakat luas. Terutama pada harga kebutuhan pokok yang terus naik sejak harga BBM dinaikkan

"Oleh karena itu harga BBM bersubsidi harus dibatalkan, " tegas Eko Yulianto Ketua PC PMII Kediri. Dalam unjuk rasa atas penolakan kenaikan harga BBM terlihat empat orang anggota legislatif yang berusaha untuk menemui massa mahasiswa. Empat orang anggota legislatif itu berasal dari Partai Demokrat, PKS, Partai Gerindra dan PDIP. 

Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Katino dari Partai Gerindra mengatakan, bahwa pihaknya sudah berusaha untuk mengakomodir aspirasi dari mahasiswa. Mereka juga menyampaikan bahwa Ketua DPRD Kota Kediri sedang tidak berada di tempat dikarenakan sakit. 

Karena tidak bisa menyuarakan langsung di depan Ketua DPRD Kota Kediri, massa lalu membubarkan diri. Namun massa mengancam jika akan melakukan aksi yang lebih besar jika tidak ada tanggapan dari Ketua DPRD Kota Kediri. 

Editor : Supriyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut