get app
inews
Aa Text
Read Next : Ogoh-Ogoh Mengelilingi Junggo, Umat Hindu Batu Siap Jalani Nyepi

Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Tawur Agung Kesanga Provinsi, Warnai Toleransi Nyepi

Sabtu, 29 Maret 2025 | 08:16 WIB
header img
Pasai Ogoh-ogoh umat Hindu Kota Kediri. (Foto: iNews Batu/Abdul Qodir Al Jailani)

KEDIRI, Batu.iNew.id – Pelaksanaan Tawur Agung Kesanga 2025 di Kota Kediri berlangsung khidmat dan sedikit berbeda dari tahun sebelumnya.

Tahun ini, Kota Kediri dipercaya menjadi tuan rumah upacara Tawur Agung Kesanga tingkat Provinsi Jawa Timur, yang digelar di Monumen Kediri Syu, Sabtu (29/3/2025), meski diselimuti rintik hujan.

Upacara sakral ini merupakan bagian dari rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947, yang menjadi momen penting bagi umat Hindu untuk melakukan penyucian diri dan alam semesta.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Kediri, Ni Made Susilawati, menyebutkan penunjukan Kota Kediri sebagai tuan rumah merupakan bentuk pengakuan atas nilai historis kota tua ini di Jawa Timur.

“Kebanggaan bagi kami sebagai warga Kota Kediri, karena ini kesempatan pertama menjadi tuan rumah Tawur Agung Kesanga tingkat provinsi,” ujar Ni Made.

Ia menjelaskan, upacara Tawur Agung Kesanga guna mengharmoniskan hubungan manusia dengan Tuhan, dengan alam, dan sesama ciptaan-Nya.

“Kita mensucikan alam dan bersinergi dengan lingkungan. Manusia harus merawat bumi ini dengan baik,” tambahnya.

Senada dengan itu, Ketua PHDI Jawa Timur, I Gusti Putu Raka Arthama, menegaskan pelaksanaan Tawur Agung Kesanga tingkat provinsi ini adalah yang pertama kali sejak 2015, dan bertujuan untuk menciptakan keharmonisan di seluruh wilayah Jawa Timur.

“Ada 38 kabupaten/kota di Jawa Timur yang menggelar upacara serupa di daerah masing-masing. Namun, untuk tingkat provinsi, pusatnya di Kota Kediri,” ungkapnya.


Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswari lepas Kirab umat Hindu Kota Kediri.

Kirab Ogoh-ogoh dan Obor Warnai Perayaan

Usai upacara, acara dilanjutkan dengan pawai ogoh-ogoh dan obor yang diarak dari Bundaran Sekartaji menuju Pura Penataran Agung Kilisuci.

Kirab ini dilepas langsung Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswari, yang turut menyampaikan apresiasi atas tingginya antusiasme masyarakat lintas agama dan budaya.

“Meski hujan, banyak warga tetap hadir menyaksikan kirab ogoh-ogoh. Ini menunjukkan kuatnya toleransi dan semangat hidup rukun di tengah keberagaman di Kota Kediri,” ujar perempuan yang akrab disapa Mbak Vinanda itu.

Ia juga berharap nilai-nilai kerukunan dan toleransi tidak sekadar menjadi simbol, tapi benar-benar dijalani dalam kehidupan sehari-hari.

“Kebetulan, Nyepi tahun ini bertepatan dengan bulan Ramadan. Keduanya mengajarkan hal serupa menahan hawa nafsu, mengurangi kerakusan, dan memperdalam refleksi diri,” imbuhnya.

Umat Hindu Jalani Catur Brata Penyepian

Setelah Tawur Agung Kesanga, umat Hindu akan menjalani Catur Brata Penyepian selama 24 jam, yang meliputi:

  • Amati Geni (tidak menyalakan api)
  • Amati Karya (tidak bekerja)
  • Amati Lelungan (tidak bepergian)
  • Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan)

Perayaan Nyepi menjadi momentum spiritual yang sarat makna, tidak hanya bagi umat Hindu, tetapi juga menjadi cerminan nilai-nilai universal tentang kedamaian, pengendalian diri, dan harmoni dengan alam.

Editor : Ryan Haryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut