get app
inews
Aa Read Next : 7 Kota Terkecil di Indonesia, Nomor 4 Pernah Jadi Ibukota Negara

Menolak Lupa, Tragedi Kemanusiaan di Balik September Hitam

Sabtu, 10 September 2022 | 09:19 WIB
header img
Tragedi September Hitam. (sindonews.com)

BATU, iNews.id - Sebagian orang berpikir bahwa bulan September sama dengan bulan lainnya. Tidak ada yang spesial di bulan September, kecuali untuk mereka yang terlahir di bulan ini. Bahkan, tidak ada hari libur nasional di tahun ini yang berpihak pada bulan September. 

Tampaknya September hanya dilewati dengan begitu saja dan tidak ada hal yang berkesan untuk dikenang. September terasa biasa saja, tetapi tahukah anda? bagi sebagian orang, bulan September begitu menyimpan sebuah peristiwa pilu yang sangat menyakitkan untuk diingat. 

Pada bulan ini, khususnya di Indonesia terdapat banyak kasus dan juga peristiwa kelam yang telah menjadikan September sebagai bulang yang begitu menakutkan. Terdapat banyak rentetan tragedi yang terjadi tentang pelanggaran HAM. Bahkan sejumlah kasus yang sudah bergulir hingga saat ini masih menjadi sebuah misteri. Karena peristiwa yang sangat rumit dan kelam, menyebabkan kenangan luka yang begitu kelam. Bulan ini pun mendapatkan julukan sebagai "September Hitam". 

Sama seperti pepatah asap yang muncul pasti karena ada apinya, akar tumbuhnya sebutan September Hitam mempunyai alasan tersendiri. Tragedi yang terjadi bukan hanya sejarah yang mudah dilupakan. Bertahun-tahun berlalu, kenangan akan rasa sakit dan kesedihan masih menyertai diri mereka yang kehilangan orang-orang tersayang di masa itu. 

Sebut saja Tragedi Tanjung Priok. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 12 September 1984 ini merupakan tragedi kerusuhan yang telah menimpa antara para aparat Orde Baru dengan umuat Muslim Indonesia khusunya yang tinggal di Jakarta. Peristiwa berdarah ini terjadi oleh diterapkannya Pancasila sebagai asas tunggal. Sehingga semua organisasi saat itu harus berasaskan Pancasila, jika dilanggar maka akan dituduh sebagai anti Pancasila. Protes dan ketidaksetujuan telah disampaikan dengan berbagai cara, akhirnya berujung pada pertikaian yang telah menelan korban jiwa. Banyak diantara mereka harus meregang nyawa karena ditembus oleh timah panas yang telah membabi buta. 

Jika masih kurang menghantam ingatan kita, kejadian pada tanggal 24 September 1999 terjadi peristiwa berdarah kembali. Tragedi yang disebabkan oleh ketidaksetujuan masyarakat terhadap keputusan DPR atas disahkannya UU PKB ini telah menimbulkan pertikaian antara mahasiswa dan Tentara Nasiional Indonesia. Saat itu demonstrasi atas penolakan di berbagai daerah di Indonesia terjadi karena masyarakat menganggap bahwa RUU itu dibuat hanya  sebagai sarana menguatkan dominasi militer di Indonesia. 

Editor : Supriyono

Follow Berita iNews Batu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut