get app
inews
Aa Read Next : 7 Negara Penganut Agama Islam Terbanyak di Dunia, Dimana Saja?

3 Negara di Dunia Memaksa Warga Muslim Untuk Murtad, Siapa Saja?

Senin, 24 Oktober 2022 | 12:50 WIB
header img
Negara di Dunia Memaksa Warga Muslim Untuk Murtad. (okezone.com)

BATU, iNews.id - Ada beberapa negara di dunia yang memaksa warga muslimnya untuk murtad loh! Jika menolak pemerintahan maka akan dipenjarakan bahkan ada yang disiksa. Sebenarnya setiap orang mempunyai hak kebebasan dalam memilih agama yang akan dianutnya, entah Islam atau agama lainnya.

Dalam pengertiannya, murtad dapat diartikan sebagai perilaku seorang muslim yang keluar dari agama Islam. Penyebab orang memilih untuk murtad juga beragam. Mulai dari keyakinannya berganti secara sukarela atau ada paksaan dari pihak tertentu.

Dalam sejarahnya, peradaban Islam sejak dulu sudah merambah dan tersebar di negara-negara dunia. Bahkan, beberapa diantaranya pernah menjadi penguasa di wilayah itu.

Kebebasan dalam memilih agama terkadang tidak sesuai dengan pelaksanaannya. Karena tercatat ada sekian banyak kali kejadian saat sebuah kelompok tertentu dipaksa untuk mengikuti kepercayaan atau agama lain.

Berikut beberapa negara di dunia yang pernah memaksa warga muslimnya untuk murtad.

3 Negara di Dunia Memaksa Warga Muslim Untuk Murtad,

1. China-Muslim Uighur

Seperti yang diketahui, muslim Uighur di China sering mendapat perlakuan buruk di negeri Tirai Bambu itu. Tidak jarang, orang-orang muslim ditangkap dan ditahan tanpa alasan yang jelas.

emerintah setempat melarang muslim Uighur untuk beribadah, melarang penggunaan pakaian keagamaan, sampai memaksa untuk meninggalkan pemakaman ala Islam dan menggantinya dengan tradisi kremasi China.

Dikutip dari Al Jazeera, sekitar bulan Agustus 2018, Komite PBB membuat laporan yang menyatakan sekitar satu juta orang Uighur sudah ditahan di kamp "Kontra Terorisme" di China. Selain itu, sekitar 2 juta orang uighur dipaksa masuk ke kamp pendidikan ulang sebagai bentuk indoktrinasi budaya dan agama.

Menurut salah satu organisasi HAM, beberapa tahanan di kamp itu dipaksa belajar bahasa mandarin, melafalkan pujian untuk Partai Komunis China (PKC). Beberapa tahanan berulang kali mengalami pelecehan secara fisik atau psikologis.

Ini disinyalir menjadi kebijakan baru yang diambil Pemerintah China berdasarkan motivasi dari ideologi etnosentris Partai Komunis China. Dari beberapa praktik ini, secara sistematis pemerintah China usaha menghapus etnis Uighur di Xinjiang.

Editor : Supriyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut