BATU, iNews.id - Memulai bisnis sepatu handmade miliki potensi punya prospek yang cerah. Pasalnya, selain diperlukan setiap orang sebagai alas kaki, sepatu sebagai salah satu ikon fesyen.Ada tujuh tips memulai bisnis sepatu handmade agar cuan melimpah bisa dicoba di rumah.
Apalagi, ingat kini masyarakat menyukai sepatu handmade, karena mereka tidak sekadar menginginkan sepatu sebagai alas kaki, namun sebagai karya seni yang eksklusif tapi tetap dengan harga terjangkau dibanding sepatu branded.
Artinya, bisnis sepatu handmade punya potensi pasar yang sangat besar. Alih-alih hanya membuat alas kaki, dengan bisnis sepatu handmade, Anda bisa memberikan tawaran ke konsumen masalah berbagai jenis dan desain sepatu sebagai pilihan.
Oleh karenanya membuka bisnis sepatu handmade menjadi ide yang dapat dicoba. Lantas bagaimana caranya memulainya agar bisa memberikan keuntungan maksimal? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Tips Memulai Bisnis Sepatu Handmade
1. Tulis rencana bisnis
Saat Anda mempelajari cara memulai bisnis sepatu, mulailah membuat nama brand, jenis sepatu, lokasi dan jenis usaha (misalnya, kepemilikan tunggal atau perseroan terbatas). Hal tersebut akan berpengaruh pada modal yang harus Anda persiapkan.
Anda harus juga memperhitungkan berapa banyak pengeluaran dalam rencana usaha Anda. Dengan cara ini, Anda akan tahu seberapa banyak pendapatan yang harus Anda hasilkan setiap bulan untuk mencapai titik ekuilibrium.
2. Pilih jenis dan model sepatu Anda
Saat Anda memilih untuk membuat sepatu handmade, maka Anda Anda perlu punya keunikan dari desain yang diproduksi secara massal. Misalnya, di kategori sepatu wanita, Anda akan memproduksi flat shoes, boots, sneakers, high heels, dan sebagainya.
Fokus pada satu kategori produk lebih dulu dengan jenis, kualitas dan dan pilihan yang menarik. Setelahnya, akan membuat Anda lebih mudah dalam menentukan target pasar.
3. Tetapkan target dan riset pasar
Memahami target pasar Anda akan membantu Anda menyempurnakan model usaha Anda. Anda dapat membidik pasar untuk sekelompok konsumen tertentu. Misalnya, anak-anak, wanita atau bahkan pria.
Anda harus juga melakukan riset pasar untuk mengetahui pesaing. Dengan menggunakan informasi ini, persempit target pasar berdasarkan demografi, kebutuhan, minat, atau lokasi geografis.
Editor : Supriyono