Gegara Petasan, Empat Pelajar di Kediri Terpaksa Berurusan dengan Polisi

KEDIRI, Batu.iNews.id– Empat pelajar di Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, terpaksa berurusan dengan polisi. Mereka diamankan pada Sabtu (29/3/2025) karena kedapatan menyimpan puluhan petasan yang rencananya akan diledakkan saat malam takbiran.
Kapolsek Wates AKP Agus Sudarjanto mengatakan, pengamanan keempat pelajar ini berawal dari laporan warga yang resah dengan aktivitas mencurigakan. Diduga, mereka tengah meracik petasan secara mandiri di sebuah rumah.
“Menindaklanjuti informasi dari masyarakat, petugas Unit Reskrim Polsek Wates melakukan penyelidikan dan menemukan sebuah rumah yang dijadikan tempat menyimpan petasan,” ujar AKP Agus, Minggu (30/3/2025).
Petugas kemudian menyambangi rumah milik MRRW (13), salah satu pelajar yang diduga terlibat. Setelah dilakukan penggeledahan, ditemukan sejumlah barang bukti yang disimpan di dalam kamar.
Barang bukti tersebut di antaranya serbuk petasan, 23 selongsong petasan rakitan berbagai ukuran, dan 7 petasan tabung spiritus.
“Setelah diinterogasi, diketahui bahwa barang-barang tersebut dimiliki oleh empat pelajar, yakni MRRW (13), AW (15), MR (13), dan AVR (14),” terang Agus.
Hasil pemeriksaan menunjukkan, bahan dan peralatan untuk membuat petasan tersebut dibeli secara online. Mereka kemudian mempelajari cara merakit petasan dari video-video di YouTube dan TikTok.
“Keempat pelajar tersebut langsung kami amankan, dan kami panggil orang tua mereka serta perangkat desa,” tegasnya.
Setelah diberi pembinaan, mereka menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Jika masih melanggar, kata Agus, pihaknya akan menindak sesuai hukum yang berlaku.
Selain memberikan pembinaan, polisi juga menyampaikan edukasi mengenai bahaya dan risiko membuat petasan secara mandiri. Terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri, pengawasan orang tua terhadap anak-anak sangat dibutuhkan.
“Harapannya, orang tua lebih ekstra dalam mengawasi anak-anaknya agar kejadian serupa tidak terulang dan tidak menimbulkan korban jiwa,” pungkasnya.
Editor : Ryan Haryanto