BATU, iNews.id - Hidup sehat dan memiliki umur panjang ialah impian untuk beberapa orang. Mempelajari dan menyontek pola hidup masyarakat Jepang dapat jadi salah satu cara untuk mencapai mimpi itu.
Jepang adalah negara tertinggi dengan populasi penduduk umur di atas 100 tahun. Selain faktor genetik yang kemungkinan memainkan peran, banyak hal lain seperti pola makan dan pola hidup berpengaruh pada angka harapan hidup masyarakat Jepang yang lebih tinggi.
Tidak itu saja, angka penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes termasuk tidak terlalu tinggi di Jepang.
Karena itu, Anda bisa meningkatkan kesehatan dengan meminjam enam kebiasaan masyarakat yang berakar dari budaya Jepang. Berikut merilis Today.
1. Makan rumput laut
Makanan Jepang dipenuhi dengan banyak sumber nabati yang bergizi. Rumput laut menjadi salah satu makanan yang paling menonjol di tengah masyarakat Jepang.
Seperti diketahui, sebagian besar tumbuhan laut mengandung mineral yang diperlukan tubuh, senyawa antioksidan, protein, serat, dan lemak omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan.
Anda dapat menjadikan rumput lain sebagai camilan santai setiap hari. Atau, Anda bisa juga menambahkan rumput laut pada sajian makanan sebagai gizi tambahan.
Jika Anda ingin suatu hal yang baru, coba-lah salad rumput laut. Salad rumput laut umumnya dibuat dari wakame, sejenis rumput laut yang digunakan dalam sup.
2. Lebih banyak konsumsi makanan laut
Satu hal yang membuat pola makan masyarakat Jepang sangat sehat ialah fokusnya pada makanan laut. Jepang mempunyai tingkat penyakit jantung terendah di dunia. Pria paruh baya di Jepang mempunyai lebih sedikit penumpukan kolesterol di pembuluh darah.
Diet ala Jepang mencakup sekitar tiga ons makanan laut setiap hari. Ikan dan kerang sebagai makanan laut yang tinggi protein dan rendah lemak jenuh.
Tidak hanya menyehatkan jantung, konsumsi makanan laut 2x dalam seminggu menjaga kesehatan otak dan mental.
3. Minum teh hijau
Masyarakat Jepang terbiasa minum teh hijau setiap hari. Teh hijau kaya antioksidan polifenol yang bisa mengurangi peradangan dan melindungi badan daru kerusakan karena paparan radikal bebas yang bisa memicu berbagai penyakit kronis.
Tidak itu saja, teh hijau menjadi makanan untuk bakteri baik di usus, tempat sebagian besar sel kekebalan tubuh diproduksi.
4. Makan sampai hampir kenyang
'Hara hachi bu' ialah sebuah pepatah di Jepang yang artinya makan sampai 80 % merasa kenyang. Dengan pola pikir ini, seorang akan makan sampai merasa nyaman tetapi tetap menyisakan ruang dalam perut.
Pada dasarnya, 'hara hachi bu' adalah wujud pola makan yang sadar dan memungkinkan tubuh untuk mendapatkan asupan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan badan tanpa berlebihan.
Mulai-lah dengan mendengarkan sinyal lapar dan kenyang. Makan secara perlahan dan jauhkan diri dari perangkat elektronik. Awasi juga berbagai masalah saat makan seperti mengobrol. Teknik-teknik ini bisa membantu Anda memenuhi kebutuhan kalori badan dengan baik.
5. Menikmati hutan dan alam
Di Jepang, praktik 'shinrin-yoku' atau yang berarti nikmati suasana hutan sebagai salah satunya wujud terapi alam. Daripada ke area-area ramai seperti pusat perbelanjaan, menghabiskan waktu di hutan bisa melatih kemampuan mindfulness dan menyesuaikan diri dengan situasi alam.
Saat berada di alam, Anda akan menggunakan semua indera. Di saat yang sama, pikiran dan badan akan merasa lebih santai, sama seperti seperti meditasi.
Beberapa studi bahkan juga menemukan ada di lingkungan hutan bisa menurunkan tekanan darah, meredam stres, dan menaikkan perasaan tenang.
Tak masalah jika tidak ada hutan di sekitar rumah Anda. Penelitian menemukan, perasaan tenang akan meningkat sesudah seorang menghabiskan waktu 20 menit berada di taman kota.
6. Jaga lingkaran sosial
Tetap terhubung secara sosial sangat tertanam dalam budaya Jepang. Itu-lah alasan orang Jepang menikmati kesejahteraan fisik dan emosional yang lebih bagus di umur tua.
Jika Anda merasa terisolasi atau kesepian, cari-lah cara untuk terhubung dengan teman, keluarga, atau komunitas terdekat. Luangkan waktu untuk berbicara tentang banyak hal.
Editor : Supriyono
Artikel Terkait