BATU, Batu.iNews.id – Pemkot Batu tancap gas menyusun arah pembangunan lima tahun ke depan. Fokusnya membenahi secara menyeluruh dengan menitikberatkan pada empat isu strategis.
Seluruh kerangka kebijakan itu tengah dimatangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 yang akan ditetapkan menjadi peraturan daerah.
RPJMD ini bukan sekadar dokumen formal. Tapi jadi panduan transformasi berkelanjutan untuk membawa Kota Batu ke level yang lebih sejahtera dan tangguh. Penyusunannya mengacu pada RPJM nasional dan provinsi, termasuk RTRW Kota Batu dan sekitarnya.
Wali Kota Batu Nurochman menegaskan, empat isu strategis itu merupakan benang merah dari seluruh tantangan pembangunan yang dihadapi Kota Batu.
Isu pertama adalah transformasi sosial menuju masyarakat sejahtera, menyasar persoalan klasik seperti rendahnya rata-rata lama sekolah, stunting, hingga kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja.
“Kita tidak bisa bicara kesejahteraan jika stunting masih tinggi. Tidak mungkin bicara kemajuan kalau angka putus sekolah juga masih banyak,” tegas Cak Nur, sapaan akrabnya.
Isu kedua yakni transformasi ekonomi daerah yang berdaya saing. Di sinilah strategi integrasi sektor pertanian dengan pariwisata bakal digenjot. Termasuk pengembangan wisata kesehatan, inovasi riset, hingga percepatan digitalisasi ekonomi.
“Ekonomi Batu harus kompetitif, tapi tetap punya ciri khas agropolitan,” imbuhnya.
Isu ketiga, pembangunan berwawasan lingkungan, ikut disorot karena kualitas udara dan daya dukung air di Kota Batu mengalami penurunan pada 2024. Pengelolaan sampah, ketahanan pangan, serta mitigasi bencana bakal jadi perhatian serius.
Terakhir, tata kelola dan pelayanan publik yang prima. Cak Nur menyebut, stagnasi indeks pelayanan publik dan menurunnya indeks integritas menjadi sinyal bahwa perbaikan harus segera dilakukan.
“Tanpa pelayanan yang transparan dan berintegritas, kepercayaan publik bisa hilang,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota Batu Punjul Santoso menyatakan, empat isu strategis yang diprioritaskan pemkot sangat relevan dan konkret. Ia menyebut, kebijakan anggaran ke depan harus diarahkan untuk memperkuat sektor-sektor produktif seperti UMKM dan pertanian.
“Kami siap mendukung. Tapi jangan berhenti di dokumen. Harus segera dieksekusi. Akselerasi jadi kunci,” tandasnya.
Punjul juga menekankan pentingnya kolaborasi. Menurutnya, keberhasilan RPJMD bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga seluruh elemen masyarakat.
“Legislatif akan menjadi mitra kritis dan strategis. Kita akan kawal agar RPJMD ini benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Editor : Ryan Haryanto
Artikel Terkait