KOTA BATU, Batu.iNews.id – Tren anak berhadapan dengan hukum (ABH) di Kota Batu kembali menjadi sorotan. Dalam tiga tahun terakhir, tercatat 36 anak terlibat kasus pidana, mulai dari kekerasan hingga pencurian.
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata mengungkapkan, tren tersebut menunjukkan fluktuasi. Tahun 2022 tercatat 18 anak sebagai pelaku tindak pidana, menurun menjadi 7 anak pada 2023, namun kembali naik menjadi 11 anak di 2024. Hingga awal 2025, belum ada laporan keterlibatan anak dalam kasus kriminal.
“Sebagian besar kasus melibatkan anak di lingkungan pendidikan, baik sekolah umum maupun madrasah. Bentuknya kekerasan fisik, yang seringkali baru diketahui setelah muncul laporan lanjutan,” jelas Andi, Sabtu (24/5/2024).
Menurutnya, data yang tercatat belum sepenuhnya mencerminkan kondisi lapangan. Banyak kasus tidak terungkap karena korban enggan melapor.
“Ini seperti fenomena gunung es. Permukaan yang tampak hanya sedikit dari masalah yang sebenarnya ada,” tegasnya.
Salah satu kasus yang menyita perhatian terjadi awal 2023. Seorang siswa SMP diduga melakukan penganiayaan terhadap teman sekelasnya usai cekcok di ruang kelas.
Korban mengalami luka memar di wajah dan tangan. Kasus ini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Batu dan diselesaikan lewat proses diversi.
“Meski tak berlanjut ke ranah pengadilan, kasus ini jadi sinyal penting soal urgensi pendidikan karakter dan pencegahan kekerasan di sekolah,” kata Andi.
Kasus lain terjadi pertengahan 2024, ketika seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun ditangkap karena mencuri sepeda motor tetangganya.
Ia mengaku terpengaruh lingkungan pergaulan yang mendorongnya mencari uang secara instan. Polisi mencatat, remaja tersebut telah dua kali melakukan tindak serupa sebelumnya.
Menanggapi tren tersebut, Polres Batu memperluas kampanye pencegahan kenakalan remaja, khususnya di wilayah rawan. Sosialisasi digencarkan agar anak-anak mendapat edukasi sejak dini soal bahaya kekerasan dan pergaulan bebas.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya terlindungi dari kekerasan, tapi juga tidak terjerumus menjadi pelaku. Dukungan semua pihak sangat penting dalam penanganan masalah ini,” tandas AKBP Andi.
Editor : Ryan Haryanto
Artikel Terkait