BATU, iNewsBatu.id - Pemerintahan Kota Batu mengawali program Gerakan Tanam sebagai salah satunya usaha mengontrol inflasi wilayah dan perkuat ketahanan pangan.
Dewanti Rumpoko, Wali Kota Batu, Jumat, menjelaskan salah satunya bahan pangan yang dapat memacu berlangsungnya inflasi, ialah cabe, hingga gerakan tanam ini kali diharap sanggup menjadi satu diantara cara untuk menangani hal itu.
"Bawang merah dan cabe sebagai salah satunya komoditas pertanian yang menyumbangkan inflasi paling tinggi di Indonesia. Karena itu, memerlukan gerakan nyata untuk pencegahan inflasi terutamanya di Kota Batu," ucapnya.
Dewanti menerangkan, Gerakan Tanam itu diawali dengan pembagian beberapa bibit ke warga. Beberapa macam bibit yang dibagi itu diantaranya ialah cabe, jagung, ubi dan singkong.
Menurut dia, ada sekitar 1.500 bibit tanaman pangan yang dibagi oleh Pemerintahan Kota Batu.
Rencananya, bibit-bibit itu akan ditanamkan di tanah kas dusun yang menyebar di beberapa daerah kota setempat.
"Kelak saat 3-6 bulan kembali panen, hasil panen tidak dipasarkan. Tetapi dibagi ke warga yang pada akhirannya jadi usaha untuk tekan inflasi, sekaligus perkuat ketahanan pangan Kota Batu," tutur Dewanti.
Peluncuran Gerakan Tanam itu, sambungnya, sekalian menandai diawalinya program gerakan tanam cabe dan pendayagunaan pekarangan oleh warga, yang diawali dari kelompok Aparatur Sipil Negara (ASN) terutamanya di lingkungan Pemerintahan Kota Batu.
"Semua ASN telah disarankan untuk menanam minimal lima bibit cabai besar atau kecil. Nanti, akan dilaksanakan sidak untuk menyaksikan keadaan bibit cabai itu," ucapnya.
Editor : Bayu Pratama
Artikel Terkait