3 Negara di Dunia Memaksa Warga Muslim Untuk Murtad, Siapa Saja?

Dean Ismail
Negara di Dunia Memaksa Warga Muslim Untuk Murtad. (okezone.com)

BATU, iNews.id - Ada beberapa negara di dunia yang memaksa warga muslimnya untuk murtad loh! Jika menolak pemerintahan maka akan dipenjarakan bahkan ada yang disiksa. Sebenarnya setiap orang mempunyai hak kebebasan dalam memilih agama yang akan dianutnya, entah Islam atau agama lainnya.

Dalam pengertiannya, murtad dapat diartikan sebagai perilaku seorang muslim yang keluar dari agama Islam. Penyebab orang memilih untuk murtad juga beragam. Mulai dari keyakinannya berganti secara sukarela atau ada paksaan dari pihak tertentu.

Dalam sejarahnya, peradaban Islam sejak dulu sudah merambah dan tersebar di negara-negara dunia. Bahkan, beberapa diantaranya pernah menjadi penguasa di wilayah itu.

Kebebasan dalam memilih agama terkadang tidak sesuai dengan pelaksanaannya. Karena tercatat ada sekian banyak kali kejadian saat sebuah kelompok tertentu dipaksa untuk mengikuti kepercayaan atau agama lain.

Berikut beberapa negara di dunia yang pernah memaksa warga muslimnya untuk murtad.

3 Negara di Dunia Memaksa Warga Muslim Untuk Murtad,

1. China-Muslim Uighur

Seperti yang diketahui, muslim Uighur di China sering mendapat perlakuan buruk di negeri Tirai Bambu itu. Tidak jarang, orang-orang muslim ditangkap dan ditahan tanpa alasan yang jelas.

emerintah setempat melarang muslim Uighur untuk beribadah, melarang penggunaan pakaian keagamaan, sampai memaksa untuk meninggalkan pemakaman ala Islam dan menggantinya dengan tradisi kremasi China.

Dikutip dari Al Jazeera, sekitar bulan Agustus 2018, Komite PBB membuat laporan yang menyatakan sekitar satu juta orang Uighur sudah ditahan di kamp "Kontra Terorisme" di China. Selain itu, sekitar 2 juta orang uighur dipaksa masuk ke kamp pendidikan ulang sebagai bentuk indoktrinasi budaya dan agama.

Menurut salah satu organisasi HAM, beberapa tahanan di kamp itu dipaksa belajar bahasa mandarin, melafalkan pujian untuk Partai Komunis China (PKC). Beberapa tahanan berulang kali mengalami pelecehan secara fisik atau psikologis.

Ini disinyalir menjadi kebijakan baru yang diambil Pemerintah China berdasarkan motivasi dari ideologi etnosentris Partai Komunis China. Dari beberapa praktik ini, secara sistematis pemerintah China usaha menghapus etnis Uighur di Xinjiang.

2. Spanyol-Muslim Andalusia


Ilustrasi Warga Muslim yang Murtad. (sindonews.com)

Dalam sejarahnya, Kerajaan Andalusia pernah membuat peradaban muslim di Spanyol. Sayangnya, sesudah penaklukan Spanyol oleh raja-raja Katolik sekitar abad ke-11 hingga 15, muslim di Spanyol menjadi terpinggirkan.

Dikutip dari situs Egypt Today, setelah berhasil menaklukan Granada, Raja Spanyol yang baru memiliki rencana. Pada Maret 1492, dia menandatangani sebuah dekrit yang efektif memaksa orang Yahudi keluar dari negaranya.

Kebijakannya pada umat Islam juga tidak jauh berbeda. Pada tahun itu tercatat ada sekitar 500.000 muslim di semua Spanyol. Dalam hal ini, Gereja Katolik membuat pilihan untuk memaksa mereka pindah ke agama Kristen.

Cara pertama dilakukan dengan penyuapan. Pendakwah muslim diberikan uang, hadiah, tanah agar mereka siap mempengaruhi orang muslim lainnya. Tetapi, cara ini diketahui gagal.

Pada tahun 1499, Francisco Jimenez de Cisneros, seorang kardinal di Gereja Katolik dikirim ke Spanyol untuk mempercepat proses peralihan agama disana.

Tidak lagi dengan penyuapan, ia mendiskriminasi dan melecehkan umat muslim sampai mereka ingin untuk murtad atau keluar dari Islam. Mereka yang menolak dikirim ke penjara dan disiksa. Selain itu, harta benda yang mereka miliki disita. Akhirnya, umat muslim di sana juga melakukan pemberontakan. Mereka bersatu dalam keyakinan Islam dan melawan pemerintahan Kristen.

3. Filipina-Bangsa Moro

Dalam sejarah negaranya, tetangga Indonesia ini mengalami berbagai peristiwa besar. Salah satunya berkaitan dengan etnis Moro yang beragama Islam. Dikutip dari laman Amaliah, Filipina dalam sejarahnya memiliki komunitas muslim yang dikenal sebagai Moro atau Bangsa Moro.

Mereka berasal dari Mindanao, Sulu, dan Palawan, namun terus menyebar ke seluruh Filipina. Kata Moro sendiri diambil dari kata "Moor", istilah yang digunakan bangsa Spanyol saat menjajah Filipina dulu. Sebutan ini diartikan untuk menggambarkan muslim turunan Arab.

Bangsa Moro ini memiliki sejarah panjang perlawanan pada penjajah Spanyol dan Jepang dalam mencapai kemerdekaan. Saat negara Spanyol berkuasa di Filipina, mereka menganiaya warga muslim dan memerintahkannya untuk berpindah agama ke Kristen.

Dalam hal ini, bangsa Moro yang merasa terancam meningkatkan usaha untuk melawannya. Setelah Filipina merdeka, bangsa Moro justru terisolir dari kelompok mayoritas di negara ini dan mendapat perlakuan diskriminatif.

Itulah beberapa negara yang memaksa warga muslim untuk murtad atau pindah agama. 

Artikel ini sebelumnya telah tayang di sindonews dengan judul "3 Negara di Dunia yang Memaksa Warga Muslimnya Untuk Murtad".

Editor : Supriyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network