Sosok Zulkarnain dalam Al-Qur'an, Pembuat Benteng Penahan Ya'juj dan Ma'juj

Ahmad Didin
Benteng Penahan Ya'juj dan Ma'juj (Foto: Facebook)

BATU, iNewsBatu.id - Sosok Zulkarnain dalam Al-Qur'an dijelaskan dalam surah Al-Kahfi ayat 83-99. Allah SWT berfirman bahwa ia berhasil mengurung Ya'juj Ma'juj di balik tembok tembaga antara dua gunung. 

Kisah tentang Zulkarnain tertera pada surah al-Kahfi ayat 83-99. Ibnu Katsir juga menjelaskan kejadian ini dalam kitabnya yang berjudul Lubaabut Tafsiir Min Ibni Katsiir.

Dalam surat Al-Kahfi

Zulkarnain adalah seorang raja Romawi dan Persia. Dirinya dinamai demikian sebab memiliki dua tanduk di kepalanya. Sebagian percaya, nama ini didapat karena ia sudah berhasil menguasai bumi bagian timur dan barat.

Allah SWT telah memberikan kepadanya kekuasaan yang amat besar. Ia memiliki bala tentara yang banyak, alat perang yang dahsyat, dan benteng-benteng yang kuat pula.

Oleh sebab itu, banyak negeri yang tunduk kepada Zulkarnain. Bahkan raja di seluruh dunia pun juga hormat kepadanya, baik raja dari Arab maupun non-Arab. Mereka semua mengabdi kepadanya.

Suatu hari, dirinya menempuh sebuah perjalanan ke barat sampai menemui sebuah kaum dari Bani Adam yang besar. Ia pun mengajak mereka tentang untuk menyembah Allah SWT.

Kemudian Zulkarnain kembali melanjutkan sebuah perjalanan ke arah matahari terbit di negeri bagian timur. Setiap melewati segolongan umat, Zulkarnain dapat mengalahkan dan menguasai mereka serta menyeru kepada Allah SWT.

Lalu sampailah Zulkarnain ke negeri di belahan bumi bagian paling timur, daerah di mana terbitnya matahari. Di sana terdapat sebuah kaum yang tidak memiliki bangunan apa pun untuk dijadikan sebagai tempat tinggal.

Bahkan pepohonan yang digunakan untuk berlindung dari sinar matahari saja tidak ada. Sehingga Sa'id bin Jubair mengatakan, mereka ini berkulit merah, bertubuh pendek, tinggal di gua, dan pemakan ikan.

Zulkarnain lalu melanjutkan perjalanannya ke arah timur lagi sampai menemui dua buah gunung dengan satu lubang di antaranya. Pada celah itu, keluarlah Ya'juj Ma'juj menuju negeri Turki untuk berbuat kerusakan, termasuk pada tanaman dan keturunan.

Di depan gunung tadi, tinggallah sebuah kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka keterasingan bahasa sebab tinggal terlalu jauh dari umat manusia.

Kaum tersebut meminta kepada Zulkarnain untuk membuatkan sesuatu sebagai penghalang antara mereka dengan Ya'juj Ma'juj sang pembuat onar. Mereka bahkan sudah berniat membalas jasa Zulkarnain dengan harta mereka.

Namun dengan penuh kesucian, ketulusan, perbaikan dan tujuan baik, Zulkarnain berkata, "Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik." Artinya, Zulkarnain tidak meminta imbalan dari mereka, melainkan ikhlas karena Allah SWT.

Kemudian, Zulkarnain meminta kaum tersebut untuk mengumpulkan potongan-potongan besi dan tembaga. Ia menumpuk besi-besi itu hingga tingginya sama dengan kedua puncak gunung tadi.

Zulkarnain lalu meminta penduduk kaum tersebut untuk meniup atau memanaskan besi tadi hingga luluh dan membentuk sebuah tembok penghalang yang besar.

Atas izin Allah SWT, kerja keras Zulkarnain dan kaum tersebut untuk membuat tembok pembatas dengan Ya'juj Ma'juj berhasil.

Dinding ini sangat kuat hingga Ya'juj dan Ma'juj tidak akan sanggup memanjat bagian atas dinding tembaga tersebut dan tidak pula dapat melubanginya di bagian bawahnya. Ya'juj Ma'juj tidak akan pernah bisa keluar tanpa izin Allah SWT.

Lalu kapan mereka akan keluar? Yaitu ketika janji Allah SWT sudah datang. Allah SWT akan merobohkan dinding itu dengan bumi sehingga Ya'juj dan Ma'juj bisa keluar dan bercampur dengan umat manusia sambil membawa kerusakan di mana-mana.

As-Suddi mengatakan, "Yang demikian itu adalah pada saat mereka keluar ke tengah-tengah umat manusia. Semuanya itu terjadi sebelum hari Kiamat tiba dan sesudah munculnya Dajjal.

Sebagaimana yang ada dalam firman Allah:

حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ

Arab-Latin: ḥattā iżā futiḥat ya`jụju wa ma`jụju wa hum ming kulli ḥadabiy yansilụn

Artinya: Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (QS. Al-Anbiyaa ayat 96).

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network