JAKARTA, iNewsBatu.id - Seorang entrepreneur bernama Agung telah mengikuti pelatihan yang disediakan pemerintah Indonesia melalui Program Kartu Prakerja secara berkelanjutan.
Dia salah satu alumni Program Kartu Prakerja yang merasakan langsung manfaat dari bentuk komitmen pemerintah dalam mencetak SDM yang bermutu ini.
Sebelumnya, Agung seorang karyawan. Namun, saat badai PHK terjadi di tengah pandemi COVID-19, Agung adalah salah satu orang yang terkena dampak.
Musibah itu tidak membuatnya lembek, malah membuka pikirannya untuk mencoba mencari nafkah lewat jalan lain, yakni menjadi entrepreneur. Menjual kopi, dijajalnya sebagai peruntungan.
Pelatihan yang diambilnya saat itu adalah belajar mengedit video dasar bagi pemula. Ia ingin tahu bagaimana caranya memproduksi konten yang menarik sehingga bisa menjadi bahan promosi produk bisnisnya.
“Saya coba banting stir bagaimana caranya bisa terus ada pemasukan. Jadi, saya mencoba buat video, supaya jualan saya bisa jadi menarik,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/6/2024).
Memang seperti yang diketahui, membuat konten promosi produk tidak semudah kelihatannya. Harus memikirkan tren, jalan cerita agar menarik, pengeditan, durasi, bahkan latar belakang musik yang cocok agar tidak terkena pelanggaran hak cipta, seta strategi agar tidak mengundang kontroversi di internet.
Kerap kali ketika sudah membuat konten, audiens yang melihat sedikit, tidak sesuai dengan niche produk yang dijual, terkena pelanggaran copyright, atau bahkan yang terburuk terkena somasi perkara konten produksi.
Pelatihan yang diberikan di Program Kartu Prakerja, khususnya yang bisa didapatkan di PT Global Edukasi Talenta Inkubator atau LPK GeTI Incubator tidak dibuat sembarangan. Rangkaian pelatihan yang tersedia dipersiapkan sesuai dengan kurikulum, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), bahkan diampu oleh instruktur ahli yang telah berpengalaman puluhan tahun dalam bidangnya sehingga ilmunya sudah pasti paten.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait