LUMAJANG, iNewsBatu.id – Hujan yang dinanti akhirnya membasahi kawasan Gunung Lemongan, tepatnya di Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Lumajang. Gunung yang sebelumnya kering dan gersang kini mulai diselimuti kabut tipis, dengan aroma segar tanah basah memenuhi udara setiap tetes hujan jatuh di lereng yang terjal.
Sekelompok relawan dari komunitas Laskar Hijau sudah mulai beraksi. Pada Sabtu (28/9/2024) mereka terlihat mendaki gunung untuk menggali lubang tanam, menaburkan pupuk, dan menanam bibit bambu di tanah yang sebelumnya tandus.
Bagi para anggota Laskar Hijau, kegiatan menanam di Gunung Lemongan adalah sebuah tradisi yang telah mereka lakukan setiap musim hujan sejak 2008.
Hingga saat ini, mereka tetap konsisten merawat dan menjaga kelestarian hutan lindung di kawasan tersebut.
Di musim hujan tahun ini, Laskar Hijau menargetkan menanam 5.000 bibit bambu dan 5.000 bibit pohon konservasi lainnya di lereng bagian selatan Gunung Lemongan, pada ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut.
Jenis bambu yang akan ditanam antara lain Bambu Petung (Dendrocalamus Asper) dan Bambu Jawa (Gigantochloa Atter).
A’ak Abdullah Al-Kudus, pendiri Laskar Hijau, menyatakan, penanaman bambu bertujuan untuk memunculkan sumber-sumber mata air baru di wilayah utara Lumajang, yang selama ini kerap mengalami kekurangan air. Selain itu, upaya ini juga menjadi bagian dari mitigasi perubahan iklim.
"Bambu memiliki peran penting dalam menciptakan mata air dan menyerap karbon di udara," jelas A’ak.
Sejak awal pendiriannya, Laskar Hijau berfokus pada gerakan pelestarian lingkungan berbasis komunitas. Mereka selalu melibatkan semua lapisan masyarakat dalam kegiatan mereka, tanpa memandang latar belakang apapun.
A’ak juga menegaskan jika Laskar Hijau tidak akan terlibat dalam politik praktis. Gerakannya merupakan gerakan kebangsaan, bukan politik praktis.
“Jika ada yang mengatasnamakan kami untuk mendukung calon politik tertentu, itu pasti bukan kami," pungkasnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait