PROBOLINGGO iNews.iD- Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama atau PCNU Kota Probolinggo masa khidmat 2024-2029 telah digelar pada Sabtu (26/10/2024) malam di Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqin, Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Acara tersebut semakin semarak dengan kolaborasi hadrah kolosal dari Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia (ISHARI) PCNU Kota Probolinggo, mengiringi momentum khidmat dan penuh tradisi.
Penampilan grup Hadrah ISHARI Kota Probolinggo. (Foto: iNews Batu/Ryan H)
Sejumlah tokoh turut hadir dalam pelantikan tersebut, di antaranya Rais ’Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar, jajaran Katib PBNU, pengurus PWNU Jawa Timur, Forkopimda Kota Probolinggo, dan berbagai pimpinan lembaga daerah.
Kehadiran mereka mencerminkan dukungan kuat bagi kepengurusan baru PCNU untuk mengukuhkan peran NU di Kota Probolinggo.
Rais ‘Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar, Gus Tajul dan sejumlah undangan. (Foto: iNews Batu/Ryan H)
Sebagai tuan rumah, KH. Tajul Mafakhir menyampaikan rasa terima kasih atas kehormatan PP. Roudlotul Muttaqin menjadi lokasi pelantikan.
“Setiap PCNU itu laksana nadi besar bagi jamiyah Nahdlatul Ulama,” ujar Wakil Katib Syuriah PBNU itu, sambil mengutarakan jika penyelenggaraan acara tersebut jauh dari sempurna.
Ketua PCNU Kota Probolinggo yang baru, H. Ahmad Arba’i Hasan, menyampaikan tekadnya untuk memperkuat keberadaan NU di tengah masyarakat Kota Probolinggo.
Rais ‘Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar dan Katib Syuriah PBNU, KH. Ahmad Tajul Mafakhir. (Foto: iNews Batu/Ryan H)
Arba'i mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya partisipasi warga NU dalam kegiatan organisasi.
“Banyak yang mengaku NU, tapi saat diajak aktif berorganisasi, tak sedikit yang enggan,” ujar alumni Pesantren Nurul Jadid, Paiton itu.
Langkah awal yang akan ia lakukan adalah membentuk kelompok ISHARI dengan 2.000 anggota, untuk membangkitkan kembali semangat kebersamaan NU.
Arba’i mengungkap, meski survei LSI Denny JA menunjukkan 56,7% populasi Indonesia berafiliasi dengan NU, partisipasi di Kota Probolinggo masih jauh dari harapan.
Ketua PCNU Kota Probolinggo serahkan cinderamata kepada Forkopimda Kota Probolinggo. (Foto: iNews Batu/Ryan H)
“Dalam acara rutin seperti Lailatul Ijtima, hanya sekitar 40-50 orang yang hadir. Ini tanda bahwa masih banyak PR yang harus diselesaikan,” katanya.
Untuk memperkuat kegiatan NU, Arba’i menyebut telah menjalin sinergi dengan pemerintah dan Polres Probolinggo Kota guna memaksimalkan gerakannya.
“Pak Wali dan Pak Kapolres mendukung kami. Ini menambah keyakinan saya untuk bergerak lebih maksimal,” ucapnya penuh semangat.
Sementara itu, Dr. KH. Misbahul Munir, Wakil Katib PWNU Jawa Timur, menyoroti pentingnya teknologi digital dalam memperluas jangkauan organisasi.
“Hari ini, rata-rata orang menghabiskan lebih dari 8 jam sehari dengan ponsel. Ini peluang besar untuk menyebarkan pesan NU melalui genggaman masyarakat,” ungkap pendiri TV9 itu.
Dalam pesan penutup, Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar mengingatkan jika NU merupakan manifestasi pengabdian ulama kepada bangsa.
Pengurus PCNU Kota Probolinggo usai dilantik. (Foto: iNews Batu/Ryan H)
“Jika niat kita murni untuk berkhidmat, tak ada iri hati atau perpecahan,” tegas KH. Miftachul Akhyar.
Pimpinan Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya itu juga mengingatkan, NU harus menjadi tempat pengabdian tulus yang jauh dari kepentingan pribadi.
Dengan semangat dan dukungan penuh, pelantikan tersebut menjadi awal baru bagi PCNU Kota Probolinggo dalam menghidupkan kembali semangat NU di masyarakat, mengajak warga untuk bergerak bersama dalam kesatuan dan khidmat bagi negeri.
Editor : Ryan Haryanto