JAKARTA, Batu.iNews.id-Presiden Prabowo Subianto menyampaikan penghormatan mendalam kepada pedagang kaki lima, buruh, nelayan, hingga pekerja harian yang bekerja keras demi keluarga. Menurutnya, profesi tersebut adalah simbol kerja keras dan kejujuran yang patut dihormati.
Dalam pidatonya di hadapan ratusan wisudawan Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Kamis (29/2/2024), Prabowo menekankan bahwa perjuangan hidup para pekerja lapangan sering kali melibatkan risiko besar, termasuk mempertaruhkan nyawa.
“Saudara boleh bangga jadi sarjana. Tapi saya sangat hormat pada pedagang kaki lima, tukang ojol, petani, buruh tani, nelayan—semua yang mencari nafkah dengan jujur untuk anak dan istri mereka,” ujar Prabowo seperti dilansir dari situs Fraksi Gerindra, Selasa (3/12/2024).
Ia menegaskan pentingnya penghormatan kepada kerja keras mereka yang sering kali terabaikan dalam hiruk-pikuk kehidupan modern. Menurut Prabowo, pekerjaan ini memiliki nilai mulia karena dilakukan dengan kejujuran dan usaha yang halal.
“Setiap hari mereka berkeringat, mencari makan untuk keluarga. Itu yang kita hormati. Mereka adalah pejuang yang bekerja tanpa melanggar norma,” tambahnya.
Prabowo juga berpesan kepada para sarjana agar ilmu yang dimiliki harus digunakan untuk kesejahteraan rakyat kecil. Ia menegaskan bahwa pendidikan tinggi harus berkontribusi langsung pada pembangunan masyarakat.
“Ilmumu untuk rakyatmu, untuk bangsamu. Jadilah pemimpin yang mencintai rakyat dan negara,” katanya kepada para wisudawan.
Viral Gus Miftah: Olok-Olok Pedagang Es Teh
Sementara itu, perhatian publik belakangan ini tersita oleh sebuah video penceramah Gus Miftah yang dinilai merendahkan seorang pedagang es teh saat mengisi acara pengajian di Magelang pada 20 November 2024.
Dalam video yang viral, Gus Miftah menolak membeli dagangan seorang pedagang es teh yang hadir sambil membawa barang jualannya di atas kepala. Saat diminta oleh hadirin untuk memborong dagangan tersebut, Gus Miftah justru melontarkan candaan yang dianggap tidak pantas.
“Es tehmu masih banyak? Kalau masih, sana jual, go*k,” ucapnya diiringi gelak tawa tamu undangan. Ekspresi pedagang tersebut tampak berubah menjadi senyum kecut mendengar ucapan itu.
Insiden ini memicu berbagai tanggapan di media sosial. Banyak yang mengecam sikap Gus Miftah, terutama karena ia kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama.
Refleksi Prabowo di Tengah Polemik
Di tengah kontroversi ini, pidato Prabowo muncul sebagai pengingat pentingnya menghargai perjuangan rakyat kecil. Pernyataannya menggugah banyak orang untuk lebih memahami nilai kerja keras dan kejujuran yang ada di sekitar mereka.
Sementara itu, kejadian yang melibatkan Gus Miftah memicu diskusi lebih luas tentang pentingnya menjaga empati dan menghormati setiap individu, terutama mereka yang berjuang di tengah kesulitan.
Editor : Ryan Haryanto
Artikel Terkait