BATU, iNews.id - Dengan datangnya Tahun baru ini diikuti dengan berakhirnya penanggalan sampai 31 Desember tiap tahunnya dalam kalender Masehi. Dimana pada waktu itu banyak orang yang selalu merayakannya, baik bersama teman, pasangan, maupun datang ke sebuah pusat keramaian.
Namun tahukah kamu jika awal mula tahun baru, dahulunya tidak di bulan Januari? Lho kok bisa? Lalu dirayakan pada bulan apakah saat itu? Nah untuk menjawab rasa penasaran kamu, yuk ikuti ulasan kita kali ini.
Umumnya, tahun baru diikuti dengan beragam perayaan. Dimulai dari kembang api, kumpul bersama, sampai pembuatan resolusi tahun baru.
Dikutip dari laman Britannica, perayaan tahun baru dijumpai telah ada semenjak jaman Mesopotamia. Catatan sejarah menyebutkan Festival Tahun Baru (Akitu) yang dari sekitaran tahun 2000 SM di Mesopotamia.
Tahun Baru Mulanya Berada di Bulan Maret
Bangsa Babilonia di jaman Mesopotamia rayakan tahun baru dengan bulan baru sesudah ekuinoks musim semi (pertengahan Maret). Untuk masyarakat dulu, tahun baru kalender mereka ialah penggantian musim yaitu di bulan Maret. Selanjutnya pada kalender republik Romawi, tahun diawali pada 1 Maret.
Peralihan tanggal permulaan tahun selanjutnya berbeda pada zaman raja Romawi, Numa Pompilius. Pada periode pemerintahannya (715-673 SM Tahun C atau Tahun Liturgi Gereja) Numa mengoreksi kalender republik Romawi dan diputuskan Januari sebagai bulan awal gantikan Maret.
Awalannya, kalender Romawi terbagi dalam 10 bulan dan 304 hari, yang dibuat oleh Romulus, pendiri Roma, pada era ke-8 SM.
Selanjutnya, Numa Pompilius menambah bulan Januarius dan Februarius. Menurut adat Romawi, Januari dinamakan Janus, yaitu Dewa Romawi dari semua permulaan. Walau demikian, ada bukti jika 1 Januari tidak dijadikan awalnya sah tahun Romawi sampai tahun 153 SM.
Tetapi, pada 46 SM, Julius Caesar mengenalkan kalender Julian dengan beberapa peralihan, yang menjaga 1 Januari sebagai tanggal pembukaan tahun.
Revisi Kalender Julian oleh Paus Gregorius XIII
Kalender Julian sendiri masih membutuhkan peralihan tambahan karena ada kekeliruan berkenaan tahun kabisat. Kekeliruan itu membuat berlangsungnya kejadian pada musim yang salah sepanjang beberapa abad. Terhitung dalam penetapan tanggal Paskah.
Selanjutnya, kalender dikoreksi oleh Paus Gregorius XIII di tahun 1582. Selain pecahkan permasalahan dengan tahun kabisat, kalender Gregorian mengembalikan 1 Januari sebagai awalnya Tahun Baru.
Kalender Gregorian dipungut oleh Italia, Prancis, dan Spanyol terhitung antara beberapa negara yang selekasnya terima kalender baru. Peralihan ini awalannya, tidak dituruti oleh beberapa negara Protestan dan Ortodoks dan Inggris Raya dan koloninya di Amerika.
Tetapi seiring waktu berjalan, negara mulai adopsi kalender baru. Bahkan juga beberapa negara non Kristen mulai memakai kalender Gregorian dan jadikan 1 Januari sebagai awalnya tahun.
Editor : Dean Ismail