Fernanda - Gus Zabut Tawarkan Sembilan Pilar Strategis Menata Kota Probolinggo

PROBOLINGGO, iNewsBatu.id – Dalam ajang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo, pasangan Fernanda Zulkarnain dan Gus Abdullah Zabut tampil dengan konsep visi besar untuk mengubah wajah Kota Probolinggo melalui program unggulan mereka, “Nata Kota.”

Program ini mengusung sembilan pilar strategis yang menyasar segala aspek penting dalam kehidupan masyarakat, mulai dari infrastruktur hingga kesejahteraan.

Baca Juga

KPU Situbondo Tetapkan Nomor Urut, Dua Paslon Siap Berlaga di Pilkada 2024

Menurut Fernanda Zulkarnain, visi ini muncul dari keinginan kuat untuk membuat Probolinggo menjadi kota yang lebih sejahtera dan berdaya saing.

“Kami hadir membawa solusi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Program kami ini berdasarkan masukan dan kebutuhan nyata warga kota,” ungkap Fernanda.

Pasangan ini telah merancang program unggulan yang mencakup berbagai sektor masyarakat melalui sembilan pilar utama.

Baca Juga

DPC PDIP Kota Batu Siapkan Strategi Jelang Pilkada 2024

1. Pembangunan Merata

Program “Nata Kota” mengedepankan pembangunan merata di seluruh wilayah Probolinggo. Pendekatan pembangunan berbasis Musrenbang RT diharapkan dapat menjawab kebutuhan spesifik di setiap wilayah, terutama di daerah pinggiran.

2. Pro Reformasi Birokrasi

Baca Juga

Ketiga Pasangan Calon Wali Kota Resmi Maju di Pilkada Kota Batu

Pasangan ini juga ingin mereformasi birokrasi dengan konsep “Right Man on the Right Place,” memastikan pegawai ASN bekerja sesuai kompetensinya, serta memperbaiki kesejahteraan ASN.

3. Pro Ibadah Khusuk

Fernanda dan Gus Zabut juga menyoroti pentingnya penghormatan terhadap tokoh-tokoh agama melalui program Pro Ibadah Khusuk. Mereka ingin memberikan apresiasi lebih besar kepada para pemuka agama setempat.

Baca Juga

Bawaslu Tuban Ungkap Peta Kerawanan Pemilu Serentak 2024

4. Probolinggo Berbudaya

Untuk menjaga kearifan lokal, program Probolinggo Berbudaya akan digalakkan. Pekan budaya diharapkan bisa menjadi ajang ekspresi seni sekaligus mendorong industri kreatif setempat.

5. Pro UMK

Baca Juga

Sah, Habib Hadi Zainal Abidin Mendapat Rekom dari PKB untuk Maju Calon Walikota Probolinggo

Fernanda dan Gus Zabut juga fokus pada pengembangan UMKM. Mereka ingin membawa bisnis rumah tangga ke ranah digital untuk meningkatkan daya saing UMKM lokal di era modern.

6. Pro Akses Sehat - Pintar

Di sektor pendidikan dan kesehatan, pasangan ini menawarkan beasiswa dan peningkatan layanan puskesmas untuk memastikan akses yang lebih luas bagi semua lapisan masyarakat.

7. Pro Kawan Tani-Nelayan

Melalui “Pro Kawan Tani-Nelayan,” Fernanda dan Gus Zabut berkomitmen memberikan bantuan nyata kepada petani dan nelayan dengan menyediakan peralatan dan pelatihan.

8. Pro Ayo Investasi

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pasangan ini ingin menjadikan Probolinggo sebagai kota logistik dan wisata, melalui program Pro Ayo Investasi.

9. Pro Digital Kreatif

Terakhir, mereka ingin mendorong kreativitas anak muda Probolinggo melalui program “Pro Digital Kreatif” yang menawarkan ruang dan fasilitas untuk mengembangkan karya inovatif.

Fernanda Zulkarnain menegaskan, program “Nata Kota” bukan sekadar janji politik, melainkan sebuah komitmen nyata untuk membawa perubahan bagi seluruh warga Probolinggo.

Dengan visi yang matang dan strategi yang menyentuh segala aspek kehidupan, pasangan ini berupaya menciptakan kota yang inklusif, di mana setiap masyarakat merasa diperhatikan dan terlibat dalam pembangunan.

“Kami hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat dengan solusi yang konkret. Probolinggo adalah rumah kita bersama, dan sudah saatnya kita membangunnya secara merata,” ujar Fernanda penuh harap, Sabtu (28/9/2024).

Pasangan Fernanda Zulkarnain dan Gus Abdullah Zabut mengajak seluruh warga Probolinggo untuk bergandengan tangan, mewujudkan kota yang lebih baik dan lebih sejahtera melalui kerja bersama.

Dengan program-program unggulan yang jelas dan terukur, mereka optimis jika Probolinggo bisa menjadi kota percontohan bagi daerah-daerah lain di Indonesia. 

Editor : Ahmad Hilmiddin