Candi ini berwujud bujur sangkar dengan kekhasan sisi atasnya mempunyai relief dan di bagian bawahnya termasuk polos.
Ini tidak lepas dari langkah pembangunan candi yang memakai mekanisme menimbun batu andesit selanjutnya dikeruk.
Pengukiran relief dilaksanakan dari sisi atas dahulu baru ke bawah. Dengan begitu, ada peluang candi ini memanglah belum usai dibuat.
"Candi Singosari ini dibangun sebagai tempat pendarmaan Raja Kertanegara. Pendarmaan itu artinya, bila orang Hindu meninggal jenazahnya dibakar, lalu abunya ditaruh salah satunya di candi ini," kata Hari dikutip dari laman Detik.travel.
Jika rekreasi ke situ, pengunjung dilarang untuk naik ke candi. Maksudnya untuk mencegah kerusakan dari peninggalan bersejarah ini.
Candi cuma bisa dinaiki untuk arah riset dan ritual keagamaan. Hari menjelaskan, sampai sekarang ini Candi Singosari sering dikunjungi umat Hindu untuk lakukan ritual keagamaan.
"Jika sebelum COVID-19, satu tahun sekali ada perayaan hari raya Nyepi. Digunakan ritual pemujaan, sembahyang di sini setelah tanggal merah. Ada acara pembakaran ogoh-ogoh ," katanya.
Jika ingin berkunjung kesini, Candi Singosari bisa didatangi start pukul 07.00 - 16.00 WIB. Wisatawan tidak dikenai biaya tertentu untuk masuk ke tempat candi, cuma uang suka-rela. Tertarik kesini?
Editor : Dean Ismail
Artikel Terkait