Walaupun di sisi lain, persaingan dalam bisnis interior akan semakin ketat, tetapi dia yakin bahwa setiap desainer memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing yang harus menjadi poin penting yang mendorong klien untuk menggunakan jasa mereka.
Membuat desain interior bangunan komersil akan lebih sulit dibandingkan dengan residensial karena aspeknya yang lebih luas sehingga harganya pun akan lebih mahal. Untuk bangunan residensial, seorang arsitek atau desain interior akan lebih mempertimbangkan keinginan atau gaya hidup klien untuk kemudian direfleksikan ke dalam desain.
Sedangkan untuk projek komersil, seorang desainer interior harus mempertimbangkan banyak hal. Mulai dari latar produk tersebut, visi dari brand, hingga target konsumen atau pengguna yang akan berinteraksi di dalam ruangan tersebut.
Namun, bukan berarti pula project residensial akan lebih mudah juga. Sebab, seorang desainer interior harus memahami aspek-aspek kecil dari owner yang harus dapat diterjemahkan dalam sebuah desain.
Editor : Bayu Pratama
Artikel Terkait