3. Bilas vagina dari depan ke belakang
Setelah buang air kecil, pastikan Anda membilas vagina menggunakan air bersih yang mengalir dari arah depan ke belakang. Kemudian, seka dengan tisu atau handuk bersih hingga benar-benar kering.
4. Gunakan pantyliner bila perlu
Pantyliner merupakan pembalut tipis yang dapat menyerap keringat dan cairan vagina. Ini artinya, benda tersebut dapat menjaga kelembapan area vagina dan sekitarnya.
Namun, saat menggunakan pantyliner, pastikan Anda menggantinya setiap empat jam sekali. Jangan lalai untuk melakukan hal ini, karena pantyliner yang terlalu lama digunakan dan tidak diganti secara berkala dapat meningkatkan risiko terjadinya keputihan bau amis.
Pada keputihan normal, Anda tidak perlu sampai berobat ke dokter. Ini karena keadaan tersebut dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Namun, jika Anda mengalami keputihan bau amis, jangan ragu untuk segera membawa diri ke dokter, apalagi jika Anda juga mengalami gejala penyerta seperti:
- Demam
- Nyeri perut
- Meningkatnya frekuensi buang air kecil
- Mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Mudah lelah
- Terdapat flek atau perdarahan.
Ingatlah untuk segera berobat ke dokter jika Anda mengalami keputihan bau amis, apalagi jika disertai dengan gejala-gejala di atas. Jangan menunda-nunda, karena keputihan yang demikian bisa menjadi pertanda adanya kanker serviks atau penyakit berbahaya lainnya. Tetap waspada, dan selalu jaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan Anda!
Editor : Bayu Pratama
Artikel Terkait