BATU, iNews.id - BEP ialah istilah dari Break Even Point. Cara menghitung BEP butuh dikenal oleh Kamu yang mempunyai usaha sebab hendak menolong Kamu dalam mengenali pengembalian modal. BEP pula memiliki khasiat buat membuat usaha Kamu menciptakan laba yang di idamkan.
Buat mengenali cara menghitung BEP yang benar, di mari hendak dipaparkan komponen apa saja yang terdapat di dalamnya, contoh dan cara menghitung yang disesuaikan dengan tipe BEP.
Apa itu BEP?
BEP adalah sebutan dalam bisnis yang melaporkan pemasukan yang diterima dari usaha telah sama dengan jumlah modal yang dikeluarkan di dini. Umumnya bisa direpresentasikan jadi grafik. Ciri terbentuknya Break Even Point adalah bertemunya pemasukan dan pengeluaran di satu titik. Titik inilah yang diucap selaku BEP.
BEP menunjukkan tidak terdapatnya kerugian ataupun keuntungan pada usaha Kamu. Tetapi, sehabis BEP sukses timbul, Kamu dapat mendapatkan keuntungan yang di idamkan apabila mengusahakannya dengan baik.
Dalam operasional industri, BEP menunjukkan kalau penjualan cuma sanggup menutupi bayaran senantiasa dan bayaran tidak senantiasa alias variabel. Sedangkan itu bayaran yang lain tidak masuk, sehingga dapat dikatakan industri hadapi kerugian.
Apabila industri telah sukses mencapai profit, itu maksudnya penjualan telah melebihi bayaran variabel dan bayaran senantiasa, dan bayaran yang lain yang dikeluarkan industri. BEP pula bisa dijadikan patokan dalam investasi saham buat mengenali kapan waktu yang pas investor balik modal.
Komponen dalam Menghitung BEP
Buat mengenali kapan BEP dapat terjalin, Kamu dapat memperkirakannya dengan menjajaki cara menghitung BEP yang hendak dibahas di dasar. Tetapi, saat sebelum itu, Kamu butuh ketahui dahulu apa saja komponen yang dibutuhkan buat perhitungan BEP.
1. Bayaran tetap
Ataupun diucap pula selaku fixed cost ialah tipe bayaran yang hendak senantiasa senantiasa jumlahnya meski volume penjualan berganti ataupun terdapat kebijakan yang berganti buat penjualan. Contohnya adalah bayaran sewa bangunan, pajak usaha, premi asuransi bisnis, dan yang lain.
2. Bayaran variabel
Ataupun diucap pula dengan variable cost ialah pengeluaran industri yang jumlahnya dapat berganti menjajaki volume produk yang dijual oleh industri. Pergantian ini pasti saja wajib diperhitungkan sebaik- baiknya. Contohnya adalah bayaran bahan baku, upah karyawan yang dibayar setiap hari, dan yang lain.
3. Profit
Ialah tipe laba yang telah dikurangi dengan bayaran senantiasa dan variabel. Profit adalah tipe keuntungan yang mau dicapai oleh industri. Perhitungan BEP memerlukannya selaku patokan hasil yang balance antara pengeluaran dan pemasukan.
4. Revenue
Segala pemasukan yang diperoleh dari penjualan benda dan jasa sesuatu industri buat 1 periode tertentu. Jumlah pemasukan ini belum dikurangi oleh bayaran yang lain yang digunakan oleh industri.
Editor : Supriyono
Artikel Terkait