2. Beri lubang di sekitar tutup botol.
Untuk menghubungkan kedua bagian botol itu dapat menggunakan kain flanel/sumbu kompor. Tetapi, seharusnya buat lubang lebih dulu pada tempat tutup botol untuk dilewati kain sehingga kain bisa menjuntai ke sisi bawah botol. Dalam metode menanam hidroponik ini, kain berperan untuk menghubungkan nutrisi air dengan media tanam.
3. Memasukkan air dan zat hara.
Bila telah selesai melubangi tutup botol, cara seterusnya yaitu tuangkan air bersih berzat unsur hara di bagian bawah botol. Masukan air sampai kira-kira tidak menyentuh tutup botol terbalik atau sekitar 2/3 botol. Kemudian, masukkan bagian atas botol dalam posisi terbalik dan pastikan kain flanel masuk ke air.
4. Menyiapkan media tanam dan bibit tanaman.
Media tanam yang biasa dipakai untuk menanam hidroponik adalah air, tetapi tetap banyak lagi media tanam yang lain yang dapat digunakan untuk menanam secara hidroponik. Seperti sekam, rockwool, kerikil, spons dan pasir.
Siapkan media tanam pada botol yang terbaik, lalu masukkan bibit tanaman atau sayur dan kubur kembali dengan media tanam. Tidak cukup dengan bibit berupa biji, kamu bisa juga memilih bibit yang telah bertunas. Cukup memindahkannya ke botol itu.
5. Mengganti air secara rutin.
Menanam tanaman hidroponik ini memang tidak memerlukan perawatan yang ribet dan mahal. Tetapi, kamu tetap perlu memperhatikan dan merawat tanamanmu, khususnya pada air.
Karena tanaman membutuhkan air yang banyak, saat air berzat hara mulai menyusut perlahan, seharusnya ganti dengan air yang baru. Jangan lupa tempatkan media tanam di lokasi yang mendapatkan pancaran sinar matahari. Pasalnya beberapa tanaman membutuhkan cukup pencahayaan, atau kamu dapat menyesuaikan dengan jenis tanaman itu.
Editor : Supriyono