BATU, iNews.id - Biasanya, rasa lapar akan menyebabkan perut bunyi. Akan tetapi, perut yang bunyi tidak selalu mengisyaratkan kelaparan. Perut yang bunyi dapat terjadi selama pencernaan normal saat makanan, cairan, dan gas melewati usus. Karenanya, perut yang bunyi adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan, biasanya bisa diatasi dengan makan.
Namun, beberapa orang bisa lebih sering mengalami perut bunyi. Selain itu, bila perut bunyi secara terus-menerus, ini kadang membuat seseorang jadi merasa malu. Untungnya, masalah perut bunyi ini bisa diatasi dengan cukup mudah. Bagaimanakah itu? Simak penjelasannya di sini.
5 Cara Mengatasi Perut Bunyi
1. Makan lebih teratur
Makan lebih teratur bisa saja solusi efektif untuk mengatasi masalah perut keroncongan yang akut. Jika perut kamu terus-terusan mengeluarkan bunyi, dapat jadi kamu perlu makan lebih sering. Sudah banyak orang yang mendapat manfaat dari makan 4-6 porsi kecil dalam sehari daripada 3 porsi besar.
Menurut studi dalam jurnal PLOS One, pola makan ini bisa meningkatkan pencernaan dan metabolisme, mencegah perut bunyi selama proses pencernaan, dan membantu mencegah kamu berasa lapar, termasuk mencegah perut bunyi saat kelaparan.
2. Minum air
Jika perut kamu terus mengeluarkan bunyi dan kamu sedang tidak dapat makan, minum air putih bisa membantu menghentikannya. Air akan meningkatkan pencernaan dan sekaligus mengisi perut untuk meredakan beberapa reaksi lapar, merilis Healthline.
Untuk mencegah perut bunyi, kamu harus minum air putih sedikit demi sedikit secara konsisten. Karena, bila kamu langsung menenggak banyak air sekaligus, ini mungkin akan menyebabkan suara gemericik dari dalam perut.
3. Jalan-jalan setelah makan
Jalan-jalan setelah makan sudah terbukti membantu proses pencernaan dengan mempercepat laju pengosongan perut, sama seperti yang tertera dalam penelitian di Journal of Gastrointestinal and Liver Disease. Pengosongan yang lebih cepat ini dapat mengurangi perut bunyi.
Jalan-jalan setelah makan bisa juga bermanfaat untuk pencernaan dengan lain. Penelitian dalam Journal of the American Medical Directors Association menunjukkan jika berjalan kaki selama 20 menit, 15 menit setelah makan, mampu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Akan tetapi, hindari melakukan aktivitas intensitas tinggi usai makan.
4. Hindari makanan dan minuman penghasil gas
Ilustrasi Perut Bunyi. (okezone.com)
Makanan dan minuman tertentu menghasilkan lebih banyak gas dibanding lainnya. Bila perut keroncongan karena oleh banyaknya gas yang mengalir melalui saluran pencernaan, menghindari makanan dan minuman ini bisa mengatasi masalah perut bunyi.
Melansir Medical News Today, makanan dan minuman yang dapat memicu perut bergas meliputi kacang polong, brokoli, kubis, kol, kacang-kacangan, jamur, bawang, soda, dan biji-bijian.
5. Biasakan untuk makan secara perlahan dan mengunyah dengan baik
Perhatikan kembali kebiasaan makanmu, apa kamu mungkin mengunyah terlalu cepat dan menelan banyak udara saat makan? Ini dapat menyebabkan terlalu banyak makanan di perut yang kemudian memicu munculnya suara-suara yang mengganggu.
Melansir Mayo Clinic, cobalah berkonsentrasi untuk mengunyah makanan dengan hati-hati, karena ini bisa mencegah lebih banyak udara masuk ke dalam.
Selain itu, pastikan potongan makanan yang kamu makan ukurannya tidak terlalu besar. Ukuran makanan yang terlalu besar dan pengunyahan yang kurang akan lebih sulit dicerna dan menyebabkan perut harus bekerja lebih keras.
Untuk kamu yang alami masalah dengan perut yang selalu bunyi, menerapkan cara di atas bisa membantu mengatasi masalah ini. Namun, bila masalah perut bunyi disebabkan karena ada gangguan pencernaan, yang umumnya diiringi dengan sakit perut, mual, atau diare, seharusnya kamu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Editor : Supriyono